Kultum singkat sering kali disampaikan setelah shalat wajib, terutama setelah shalat Maghrib atau Subuh di masjid. Ini adalah momen di mana jamaah masih berkumpul, sehingga menjadi waktu yang tepat untuk menyampaikan pesan agama secara singkat.
Kultum singkat biasanya berdurasi 5 hingga 15 menit, memberikan nasihat yang mudah dipahami namun penuh makna. Pesan-pesan ini bisa berupa ajakan untuk lebih bersabar, memperbaiki adab, bersyukur atas nikmat, atau mengingatkan tentang pentingnya keikhlasan dan kematian.
Melalui kultum singkat berikut ini, kamu bisa menyampaikan ajakan kepada jamaah untuk senantiasa introspeksi diri dan memperbaiki amalan sehari-hari.
Kultum Singkat tentang Sabar
Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahi rabbil’aalamiin, wash-sholaatu wassalaamu ‘ala isyrofil anbiyaa i walmursaliin, wa’alaa alihi washohbihii ajma’iin ammaba’adu.
Hadirin yang dirahmati Allah, kita semua pasti mengalami berbagai ujian dalam hidup, mulai dari masalah kecil hingga cobaan berat.
Dalam setiap ujian, Islam mengajarkan kita untuk tetap bersabar. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an, surat Al-Baqarah ayat 153: “Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.”
Sabar dalam Islam mencakup 3 hal, yakni sabar dalam ketaatan, sabar dalam menjauhi maksiat, dan sabar dalam menghadapi musibah. Sabar bukan hanya berarti menahan diri dari marah atau kecewa, tetapi juga tetap teguh menjalankan perintah Allah, meski berada dalam kondisi sulit.
Sebagai contoh, ketika Nabi Ayub AS diuji dengan penyakit dan kehilangan harta, beliau tidak pernah mengeluh, melainkan terus bersabar dan berdoa kepada Allah. Sikap sabar inilah yang pada akhirnya membawanya pada kesembuhan dan keberkahan yang berlipat ganda.
Sabar bukan hanya soal menahan rasa, tetapi juga keyakinan bahwa setiap cobaan memiliki hikmah dan balasan yang besar di sisi Allah. Seperti yang diriwayatkan dalam hadits, “Tidaklah suatu musibah menimpa seorang muslim, kecuali Allah menggugurkan dosa-dosanya sebagaimana daun berguguran dari pohonnya.” (HR. Bukhari & Muslim).
Semoga kultum singkat ini bisa menjadi pengingat bagi kita semua untuk terus berusaha menjadi pribadi yang lebih baik. Tidak ada kata terlambat untuk berubah dan tidak ada usaha yang sia-sia di jalan Allah. Mari kita niatkan semua yang kita lakukan karena Allah SWT.
Subhaanakallaahumma wa bihamdika asyhadu alaailaha illa ‘anta astagfiruka wa ‘atubu ilaik.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Kultum Singkat tentang Adab
Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahi rabbil’aalamiin, wash-sholaatu wassalaamu ‘ala isyrofil anbiyaa i walmursaliin, wa’alaa alihi washohbihii ajma’iin ammaba’adu.
Hadirin yang berbahagia, pada kesempatan ini kita akan membahas tentang pentingnya adab. Adab dalam Islam mencakup segala bentuk perilaku baik yang ditujukan kepada Allah, Rasulullah, sesama manusia, hingga makhluk lainnya.
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Ahmad).
Adab tidak hanya sekadar formalitas, tetapi merupakan bagian integral dari keimanan seseorang. Misalnya, dalam berbicara, kita diajarkan untuk berkata baik atau diam. Rasulullah SAW juga mengajarkan untuk selalu menghormati orang yang lebih tua, menyayangi yang lebih muda, serta menjaga kebersihan dan ketertiban.
Allah SWT memerintahkan umat-Nya untuk bersikap baik kepada sesama manusia. Sebagaimana firman-Nya: “Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka dengan penuh kasih sayang.” (QS. Al-Isra: 24).
Dengan menjaga adab, kita tidak hanya mendapatkan ridha Allah, tetapi juga menciptakan kedamaian dan harmoni dalam kehidupan sosial.
Terima kasih atas perhatian dan kesempatan yang diberikan. Semoga Allah memberikan kita kekuatan untuk mengamalkan setiap ilmu yang kita dapatkan, serta istiqamah dalam kebaikan. Jika ada kata-kata yang kurang berkenan, saya mohon maaf.
Wallahu a’lam. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Kultum Singkat tentang Bersyukur
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahi rabbil’aalamiin, wash-sholaatu wassalaamu ‘ala isyrofil anbiyaa i walmursaliin, wa’alaa alihi washohbihii ajma’iin ammaba’adu.
Saudara-saudara yang dirahmati Allah, mari kita merenungkan betapa pentingnya bersyukur dalam kehidupan kita. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an, “Jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7).
Bersyukur adalah kunci untuk menjaga nikmat yang telah Allah berikan. Sering kali, kita terlalu fokus pada apa yang tidak kita miliki, sehingga lupa untuk mensyukuri nikmat yang ada di hadapan kita.
Nikmat Allah tak terhitung jumlahnya, dari hal-hal kecil seperti udara yang kita hirup, hingga hal besar seperti kesehatan, keluarga, dan rezeki.
Bersyukur dapat dilakukan melalui hati, lisan, dan perbuatan. Hati yang bersyukur selalu merasa cukup dan ridha terhadap takdir Allah.
Lisan yang bersyukur senantiasa memuji Allah atas segala nikmat-Nya. Sedangkan perbuatan yang bersyukur ditunjukkan dengan mempergunakan nikmat tersebut di jalan yang benar.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan pada kesempatan kali ini. Semoga apa yang telah kita dengar dapat menjadi ilmu yang bermanfaat dan amal yang diterima di sisi Allah. Mari kita senantiasa memperbaiki diri dan menjaga keimanan, agar hidup kita senantiasa diridhai oleh-Nya.
Wallahu a’lam bishawab. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Kultum Singkat tentang Ikhlas
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahi rabbil’aalamiin, wash-sholaatu wassalaamu ‘ala isyrofil anbiyaa i walmursaliin, wa’alaa alihi washohbihii ajma’iin ammaba’adu.
Hadirin yang berbahagia, salah satu sifat yang harus senantiasa kita jaga dalam beribadah dan beramal adalah ikhlas. Ikhlas berarti melakukan segala sesuatu semata-mata karena Allah SWT, tanpa mengharapkan pujian, balasan, atau penghargaan dari manusia.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an: “Padahal mereka hanya diperintahkan menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama.” (QS. Al-Bayyinah: 5).
Sebuah amal yang dilakukan tanpa keikhlasan tidak akan diterima di sisi Allah, sebagaimana hadits Rasulullah SAW, “Sesungguhnya Allah tidak menerima amal kecuali yang ikhlas dan mencari wajah-Nya.” (HR. An-Nasa’i).
Namun, ikhlas adalah hal yang sulit dicapai. Sering kali, manusia tergoda untuk mencari pujian atau pengakuan dari sesama. Karena itu, kita harus senantiasa memperbarui niat dan menjaga hati agar amal-amal kita tetap murni hanya untuk Allah.
Dengan ikhlas, amal kecil yang kita lakukan bisa bernilai besar di sisi Allah. Mari kita berusaha untuk ikhlas dalam setiap langkah hidup kita.
Semoga Allah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, dan semoga kita bisa mengambil hikmah dari apa yang telah disampaikan. Jika ada kebenaran, itu datang dari Allah, dan jika ada kesalahan, itu adalah dari kekurangan saya pribadi.
Subhaanakallaahumma wa bihamdika asyhadu alaailaha illa ‘anta astagfiruka wa ‘atubu ilaik.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Kultum Singkat tentang Kematian
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahi rabbil’aalamiin, wash-sholaatu wassalaamu ‘ala isyrofil anbiyaa i walmursaliin, wa’alaa alihi washohbihii ajma’iin ammaba’adu.
Hadirin sekalian, kematian adalah hal yang pasti akan datang kepada setiap makhluk hidup. Allah SWT berfirman: “Setiap yang bernyawa akan merasakan mati.” (QS. Ali Imran: 185).
Kematian adalah pintu menuju kehidupan yang kekal di akhirat. Rasulullah SAW sering mengingatkan umatnya untuk selalu mengingat kematian agar kita tidak terlena dengan dunia. “Perbanyaklah mengingat pemutus segala kelezatan (yaitu kematian).” (HR. Tirmidzi).
Dengan mengingat kematian, kita akan lebih berhati-hati dalam menjalani kehidupan. Kita akan lebih mempersiapkan diri dengan memperbanyak amal shaleh, karena kita tidak tahu kapan ajal akan menjemput. Kematian bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan menuju kehidupan akhirat yang abadi.
Karena itu, marilah kita selalu introspeksi diri, memohon ampunan kepada Allah, dan memperbanyak amal sebagai bekal untuk akhirat.
Semoga apa yang saya sampaikan bisa menambah wawasan dan memperkuat iman kita. Mari kita berdoa agar selalu diberi kemudahan dalam menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Saya tutup dengan harapan agar kita semua dirahmati Allah.
Subhaanakallaahumma wa bihamdika asyhadu alaailaha illa ‘anta astagfiruka wa ‘atubu ilaik.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.