Pulau Bali, lebih dari sekadar pantai eksotis dan matahari terbenam yang memukau. Keindahannya juga terpancar dari desa-desa wisata yang menyimpan kekayaan budaya, tradisi, dan alam yang autentik. Dari desa terbersih di dunia hingga situs warisan dunia UNESCO, pesona Bali terbentang luas di luar destinasi wisata populer. Berikut enam desa wisata terindah di Bali yang layak dijelajahi.
Desa-desa ini bukan hanya menawarkan keindahan alam, namun juga pengalaman budaya yang mendalam dan tak terlupakan. Masing-masing desa memiliki keunikan tersendiri, mulai dari arsitektur tradisional hingga tradisi unik yang masih dijaga kelestariannya. Mari kita telusuri pesona enam desa wisata ini.
Pesona Desa Penglipuran: Keindahan Tradisional dan Kebersihan yang Memukau
Desa Penglipuran, terletak di Kecamatan Bangli, merupakan desa adat Bali yang telah berdiri selama 700 tahun. Nama “Penglipuran” sendiri berarti tempat untuk mengenang leluhur.
Tata ruangnya yang rapi dan rumah-rumah tradisional yang seragam menjadi ciri khas desa ini. Arsitektur Bali klasik yang terjaga dengan baik semakin menambah pesonanya.
Penglipuran tak hanya menarik secara visual. Nilai-nilai kearifan lokal seperti Tri Hita Karana dan hukum adat Awig-Awig tetap dipegang teguh. Udara sejuk dan suasana tenang menciptakan kedamaian khas Bali yang sangat menenangkan.
Ubud: Jantung Seni dan Budaya Bali yang Memikat
Ubud, di Kabupaten Gianyar, sudah dikenal sejak abad ke-8 sebagai tempat spiritual. Kini, desa ini berkembang menjadi pusat seni dan budaya Bali yang terkenal di dunia.
Keindahan alam berupa sawah menghijau, hutan tropis, dan jurang alami mengelilingi desa. Pemandangan ini menawarkan inspirasi dan ketenangan bagi para pengunjung.
Galeri seni, museum, pertunjukan tari, dan pasar tradisional yang menjual kerajinan lokal memenuhi desa. Ubud juga pernah menjadi tempat tinggal seniman dunia seperti Walter Spies dan Rudolf Bonnet, yang turut memperkenalkan seni lukis gaya Bali ke dunia internasional.
Desa Tenganan: Tradisi Unik Bali Aga yang Terjaga
Berbeda dengan desa adat Bali lainnya, Desa Tenganan di Kabupaten Karangasem merupakan salah satu desa Bali Aga. Bali Aga adalah komunitas asli Bali sebelum pengaruh Hindu dari Jawa.
Aturan adat di Tenganan sangat ketat. Salah satunya adalah aturan perkawinan yang hanya diperbolehkan di antara penduduk desa. Tradisi Perang Pandan (Mekare-kare) sebagai penghormatan pada Dewa Indra juga unik.
Kain Gringsing, tenun ikat ganda yang hanya ditemukan di Tenganan, menjadi produk khas desa ini. Tata desa dan kehidupan masyarakat yang tradisional menjadikan Tenganan destinasi budaya yang autentik.
Jatiluwih: Sawah Terasering dan Warisan Dunia UNESCO
Desa Jatiluwih di Kabupaten Tabanan diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia. Keindahan sawah terasering hijau yang menakjubkan menjadi daya tarik utamanya.
Sistem irigasi tradisional Subak yang masih terjaga hingga kini semakin menambah nilai sejarah dan budaya desa. Desa ini terletak di lereng Gunung Batukaru dengan ketinggian sekitar 700 meter di atas permukaan laut.
Udara sejuk dan pemandangan alam yang asri membuat Jatiluwih menjadi tempat yang ideal untuk trekking, bersepeda, atau sekadar menikmati ketenangan. Desa ini juga masuk daftar 300 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia 2024.
Misteri Desa Trunyan: Tradisi Pemakaman Unik di Tepi Danau Batur
Bagi pencinta wisata budaya unik dan sedikit misterius, Desa Trunyan di tepi Danau Batur, Kintamani, wajib dikunjungi. Tradisi pemakamannya sangat unik.
Jenazah diletakkan di bawah pohon Taru Menyan tanpa dikubur atau dikremasi. Aroma harum dari pohon tersebut mencegah bau dan mencegah lalat. Desa ini masih memegang adat Bali Aga dengan pembagian area pemakaman berdasarkan jenis kematian.
Pengunjung harus naik perahu dari Desa Kedisan untuk mencapai Trunyan, menambah pengalaman yang tak terlupakan.
Batubulan: Pusat Ukiran Batu dan Seni Tari di Gianyar
Desa Batubulan di Kecamatan Sukawati, Gianyar, terkenal sebagai pusat seni pahat batu dan pertunjukan tari khas Bali. Nama “Batubulan” berasal dari kisah mitologi.
Kisah tersebut menggambarkan cahaya bulan di atas batu hitam yang menginspirasi banyak karya seni di desa ini. Tari Barong dan Legong ditampilkan hampir setiap hari.
Galeri seni, workshop patung batu, dan seniman lokal menghidupkan suasana seni yang kental di Batubulan. Desa ini cocok bagi yang ingin membawa pulang karya seni otentik khas Bali.
Bali menawarkan lebih dari sekadar pantai dan resor mewah. Keenam desa wisata ini membuktikan kekayaan budaya dan keindahan alamnya yang luar biasa. Setiap desa menyimpan cerita dan pengalaman unik yang patut dijelajahi. Dengan mengunjungi desa-desa ini, Anda akan menemukan sisi Bali yang belum pernah Anda lihat sebelumnya, sebuah pengalaman yang kaya akan budaya dan keindahan alam.