Ribuan pengemudi ojek dan taksi online di Surabaya menggelar demonstrasi besar-besaran hari ini, Senin (20/5/2025). Aksi ini ditandai dengan pemadaman aplikasi secara serentak dan demonstrasi jalanan yang mengakibatkan kemacetan di beberapa titik kota.
Salah satu ruas jalan yang terdampak adalah Jalan Ahmad Yani, akses utama masuk Kota Surabaya dari Sidoarjo. Massa aksi memblokade frontage jalan, memaksa petugas kepolisian untuk mengalihkan arus lalu lintas ke jalur utama.
Jalan Ahmad Yani Terblokade, Arus Lalu Lintas Dialihkan
Pantauan di lokasi menunjukkan frontage Jalan Ahmad Yani diblokade oleh para demonstran. Pengguna jalan terpaksa dialihkan ke jalur utama yang biasanya hanya dilalui kendaraan roda empat.
Di Bundaran Waru, petugas kepolisian tampak sibuk mengatur lalu lintas dan memasang pembatas jalan untuk mengendalikan situasi. Baik kendaraan roda dua maupun roda empat diarahkan untuk menghindari frontage Jalan Ahmad Yani.
Tuntutan Pengemudi Online: Penyesuaian Tarif dan Regulasi
Dari mobil komando, para orator menyampaikan tuntutan para pengemudi online kepada pemerintah dan perusahaan aplikasi. Mereka meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan kepada pengguna jalan.
Ketua Front Driver Online Tolak Aplikator Nakal (Frontal), Tito Ahmad, memperkirakan jumlah peserta aksi mencapai 3.000 orang. Aksi ini merupakan bagian dari gerakan nasional yang melibatkan 14 kota di Indonesia.
Salah satu tuntutan utama adalah penyesuaian tarif yang disesuaikan dengan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Pengemudi online menilai tarif saat ini sudah tidak lagi memadai.
Selain itu, mereka juga menuntut adanya regulasi yang lebih jelas terkait pengantaran barang, khususnya makanan. Kurangnya payung hukum selama ini dinilai merugikan para pengemudi ojek online.
Tito menegaskan bahwa semua perusahaan aplikasi transportasi online harus menyepakati penyesuaian tarif dan mengurangi potongan yang saat ini mencapai di atas 20%. Hal ini dianggap penting untuk kesejahteraan para pengemudi.
Enam Titik Aksi di Surabaya
Para demonstran berencana melakukan aksi di enam titik di Surabaya. Mereka akan mendatangi beberapa kantor pemerintahan dan perusahaan aplikasi.
Target aksi meliputi Kantor Dishub Provinsi Jatim, Kantor Diskominfo Jatim, Polda Jatim, DPRD Jatim, Gedung Negara Grahadi, dan kantor-kantor aplikator transportasi online.
Aksi ini diharapkan dapat menyuarakan aspirasi para pengemudi online dan mendorong pemerintah serta perusahaan aplikasi untuk merespon tuntutan mereka.
Aksi demonstrasi ini menunjukkan betapa pentingnya perhatian terhadap kesejahteraan para pengemudi online. Perlu adanya dialog dan solusi yang adil untuk memastikan keberlanjutan profesi mereka.
Semoga demonstrasi ini dapat berjalan lancar dan menghasilkan kesepakatan yang saling menguntungkan antara pengemudi online, pemerintah, dan perusahaan aplikasi.
Reporter: Irma Budiani/detikJatim