Anthony Albanese kembali menjabat sebagai Perdana Menteri Australia setelah meraih kemenangan dalam pemilihan umum terbaru. Kemenangan ini menandai tonggak sejarah; Albanese menjadi Perdana Menteri pertama Australia yang berhasil memenangkan masa jabatan kedua berturut-turut dalam dua dekade terakhir.
Kemenangan ini disambut gembira oleh Partai Buruh, yang kini siap memimpin Australia melewati tantangan ekonomi global yang kompleks.
Kemenangan Telak Partai Buruh
Pemimpin Partai Buruh, Anthony Albanese, menyampaikan rasa syukur atas kepercayaan yang diberikan rakyat Australia. Ia bertekad untuk memimpin negara melewati masa-masa sulit yang dihadapi.
“Terima kasih kepada rakyat Australia atas kesempatan untuk terus melayani negara terbaik di dunia,” ujar Albanese, seperti dikutip dari kantor berita AFP pada Sabtu, 3 Mei 2025.
Di sisi lain, pemimpin oposisi sayap kanan, Peter Dutton, mengakui kekalahan dan telah menghubungi Albanese untuk menyampaikan selamat.
Dutton menyatakan, “Kami tidak bekerja dengan cukup baik dalam kampanye ini—hal itu terlihat jelas malam ini, dan saya menerima tanggung jawab penuh untuk itu.”
Janji Pemerintahan yang Disiplin dan Tertib
Albanese menjanjikan pemerintahan yang ‘disiplin dan tertib’ untuk mengatasi tantangan ekonomi yang mendesak, termasuk meningkatnya biaya hidup dan ketidakpastian tarif.
Antusiasme publik terlihat saat Albanese dan tunangannya, Jodie Haydon, mengunjungi Cafe Italia, tempat nongkrong lamanya di Sydney. Mereka disambut hangat oleh kerumunan wartawan dan fotografer.
Menurut laporan AFP dan Reuters pada Minggu, 4 Mei 2025, Albanese menekankan komitmennya pada pemerintahan yang efisien dan efektif.
“Kami akan menjadi pemerintahan yang disiplin dan tertib dalam masa jabatan kedua kami,” tegas Albanese.
Ia juga berjanji untuk bekerja keras setiap hari dan menggarisbawahi pesan persatuan yang dipilih rakyat Australia dalam pemilu ini.
“Rakyat Australia memilih persatuan daripada perpecahan,” tambahnya.
Prioritas Ekonomi di Tengah Ketidakpastian Global
Menteri Keuangan Australia, Jim Chalmers, menyampaikan bahwa Partai Buruh akan memprioritaskan penanganan ekonomi. Hal ini mengingat ancaman perang dagang AS-Tiongkok dan ketidakpastian ekonomi global.
Chalmers menekankan pentingnya strategi yang bijak untuk menghadapi tantangan ekonomi yang kompleks tersebut. Ia memastikan pemerintah akan bekerja keras untuk menjaga stabilitas ekonomi Australia.
Kampanye pemilihan umum kali ini juga menyoroti kekhawatiran atas kebijakan perdagangan AS dan dampaknya terhadap ekonomi global. Partai Buruh tampaknya berhasil meyakinkan publik dengan visi ekonominya.
Ke depannya, pemerintahan Albanese dihadapkan pada tantangan besar untuk memenuhi janjinya. Namun, kemenangan telak ini menunjukkan kepercayaan publik yang tinggi terhadap kepemimpinannya.
Dengan komitmen pada pemerintahan yang disiplin dan fokus pada ekonomi, Albanese dan Partai Buruh diharapkan dapat memimpin Australia melalui masa-masa penuh tantangan ini.