Petenis muda berbakat, Carlos Alcaraz, kembali menunjukkan kelasnya di lapangan hijau. Ia berhasil menaklukkan perlawanan sengit Jaume Munar, rekan senegaranya, dalam laga dramatis tiga set yang berlangsung selama tiga jam 23 menit. Kemenangan ini menjadi kemenangan ke-15 beruntun Alcaraz, rekor terpanjang dalam kariernya yang masih sangat muda.
Pertandingan yang berlangsung di turnamen ini menghadirkan drama tersendiri. Alcaraz, unggulan teratas, harus berjuang keras untuk mengatasi permainan apik Munar yang tampil mengejutkan. Laga ini menjadi bukti betapa kompetitifnya dunia tenis profesional saat ini.
Perjuangan Sengit Alcaraz di Lapangan Rumput
Alcaraz, yang baru saja meraih gelar di ATP Masters 1000 Roma dan Roland Garros, menunjukkan permainan agresifnya di awal laga. Ia berhasil menguasai set pertama dengan skor 6-4. Namun, Munar memberikan perlawanan sengit di set kedua.
Pada tie-break set kedua, Alcaraz bahkan sempat menghadapi dua match point. Ketegangan terasa hingga akhirnya Alcaraz berhasil menyamakan kedudukan dengan memenangi set kedua 7-6(7).
Set penentuan menjadi babak paling menegangkan. Munar sempat memimpin 4-2, menunjukkan ketangguhannya di lapangan rumput meskipun hanya memiliki empat kemenangan tingkat tur di permukaan ini. Namun, semangat juang Alcaraz yang teruji di final Roland Garros melawan Jannik Sinner kembali muncul.
Mentalitas Juara Alcaraz
Alcaraz bangkit dari ketertinggalan dan berhasil membalikkan keadaan. Ia memenangkan lima gim berikutnya dan menutup laga dengan kemenangan 7-5. Kemenangan ini menunjukkan mentalitas juara Alcaraz yang luar biasa.
“Itu adalah pertarungan yang sangat sulit,” ujar Alcaraz seusai pertandingan. Ia memuji permainan Munar dan mengaku bangga dengan level permainan sendiri, mengingat ini baru pertandingan keduanya di lapangan rumput tahun ini.
Alcaraz mengakui perjuangannya baik secara mental maupun fisik. Ia bahkan mengaku tak menyangka bisa mencapai perempat final setelah melewati laga yang berat tersebut.
Langkah Alcaraz Menuju Perempat Final
Dengan kemenangan ini, Alcaraz meningkatkan rekornya menjadi 22-1 di lapangan rumput sejak awal musim 2023. Rekor tersebut tak lepas dari keberhasilannya menjuarai Queen’s Club dan meraih gelar beruntun di Wimbledon.
Di perempat final, Alcaraz akan menghadapi Arthur Rinderknech, yang sebelumnya mengalahkan Reilly Opelka dengan skor 7-5, 7-6(3). Pertandingan ini akan menjadi laga yang tak kalah menarik untuk disaksikan.
Menarik untuk dicermati bagaimana Alcaraz akan menghadapi tantangan selanjutnya. Perjalanan karirnya yang masih sangat muda dipenuhi dengan prestasi gemilang, dan pertandingan ini hanya menjadi satu dari sekian banyak tantangan yang akan dihadapinya di masa depan. Kemenangannya atas Munar semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu petenis muda terbaik dunia saat ini.
Kemampuannya dalam membaca permainan lawan, mengelola tekanan, dan bangkit dari keterpurukan menjadi kunci kesuksesannya. Perpaduan antara bakat alami dan kerja keras yang gigih menjadikan Alcaraz sebagai petenis yang patut diacungi jempol. Perjalanan panjang masih menanti, namun Alcaraz telah menunjukkan potensi luar biasa untuk menjadi salah satu legenda tenis masa depan.