Pendidikan merupakan investasi terpenting untuk masa depan anak. Namun, biaya pendidikan yang terus meningkat mengharuskan orang tua merencanakan keuangan sejak dini. Berikut beberapa tips perencanaan keuangan untuk pendidikan anak.
Siapkan Dana Sejak Anak Lahir
Idealnya, dana pendidikan disiapkan sejak anak lahir atau paling lambat usia dua tahun. Hal ini penting agar dana yang terkumpul cukup untuk membiayai pendidikan anak hingga perguruan tinggi. Menunda persiapan hingga mendekati masa pendidikan akan membuat orang tua kesulitan memenuhi kebutuhan dana yang membengkak akibat inflasi. “Karena jika siapkan terlalu mepet, belum tentu cukup dengan target biaya kebutuhan sekolah,” ujar Head of Advisory & Financial Planner Finansialku, Shierly. Perencana Keuangan Mitra Rencana Edukasi (MRE), Mike Rini Sutikno, senada dengan pernyataan tersebut. Menyiapkan dana sejak dini memungkinkan orang tua mengejar kenaikan biaya pendidikan yang terus meningkat. “Kalau waktunya makin mepet kita sebagai orang tua jadi kalang kabut. Kenapa? karena dana pendidikannya sudah naik berkali lipat,” jelasnya.
Pertimbangkan Inflasi dan Biaya Pendidikan
Orang tua perlu menghitung kebutuhan dana pendidikan anak dan mengalokasikan sebagian penghasilan untuk itu. Shierly menyarankan alokasi sebesar 10% dari penghasilan bulanan atau tahunan. Namun, jumlah yang dialokasikan bergantung pada beberapa faktor. Pertama, jenis pendidikan yang dipilih, karena biaya pendidikan sangat beragam. Kedua, inflasi, yang biasanya lebih tinggi 1-2 persen dari inflasi umum. “Inflasi perlu kita masukkan dalam persiapan dana pendidikan anak,” kata Mike.
Sebagai contoh, jika diperkirakan dibutuhkan Rp200 juta untuk pendidikan hingga perguruan tinggi dan anak masih berusia 10 tahun, dengan asumsi inflasi 7% dan pertumbuhan investasi 8% per tahun, maka orang tua perlu mengalokasikan sekitar Rp1,5 juta per bulan selama 10 tahun untuk mencapai target tersebut. Perencanaan yang matang dengan mempertimbangkan inflasi akan membantu orang tua menghindari kekurangan dana di masa depan.
Strategi Investasi yang Tepat
Perencana keuangan dari Mitra Rencana Edukasi (MRE), Andi Nugroho, menyarankan agar dana pendidikan diinvestasikan. Pilihan investasi bergantung pada jangka waktu hingga dana dibutuhkan. Untuk jangka waktu kurang dari tiga tahun, instrumen berisiko rendah seperti logam mulia, deposito, obligasi ritel negara, reksadana pasar uang, atau reksadana pendapatan tetap, merupakan pilihan yang tepat.
Investasi di reksadana campuran, pasar saham, atau logam mulia dapat dipertimbangkan jika jangka waktu lebih dari tiga hingga lima tahun. Sedangkan untuk jangka waktu lebih dari lima tahun, pasar saham, reksadana saham, properti, atau agribisnis dapat menjadi pilihan investasi yang potensial. Diversifikasi investasi juga penting untuk meminimalisir risiko dan memastikan pertumbuhan dana yang optimal.
Kesimpulan
Perencanaan keuangan untuk pendidikan anak memerlukan perencanaan yang matang dan komprehensif. Memulai sejak dini, mempertimbangkan inflasi, dan memilih strategi investasi yang tepat akan membantu orang tua memastikan masa depan pendidikan anak terjamin. Dengan demikian, orang tua dapat fokus memberikan pendidikan terbaik bagi anak tanpa khawatir akan kendala finansial.