Seorang lansia bernama Siti Fatimah (65) dititipkan oleh keempat anaknya di Griya Lansia Husnul Khatimah, Malang. Pihak Kecamatan Pabean Cantian, Surabaya, tempat Siti Fatimah berdomisili, berupaya memulangkannya. Namun, upaya tersebut mendapat penolakan dari salah satu anaknya, Lukman Arif.
Lukman beralasan tidak mampu merawat ibunya karena keterbatasan ekonomi dan tidak ada yang menjaga Siti Fatimah saat ia bekerja. Hal ini menimbulkan polemik dan menyita perhatian publik setelah kasus ini viral di media sosial.
Upaya Pemulangan Siti Fatimah dari Griya Lansia Malang
Camat Pabean Cantian, Muhammad Januar Rizal, langsung mengunjungi Lukman di rumah kerabatnya. Pihak kecamatan menegaskan komitmen pemerintah kota untuk memperhatikan seluruh warganya.
Rizal mengajak Lukman menjemput ibunya. Namun, ajakan tersebut ditolak Lukman karena kekhawatiran akan perawatan ibunya.
Lukman mengungkapkan kesulitan ekonomi yang dihadapinya. Ia ingin memberikan perawatan terbaik bagi ibunya, tetapi merasa kewalahan jika harus bekerja dan sekaligus merawat ibunya.
Keterbatasan Ekonomi dan Pertimbangan Perawatan Ibu
Pemerintah kota telah memberikan bantuan sosial kepada keluarga Siti Fatimah. Bantuan tersebut meliputi Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Meskipun demikian, Lukman tetap merasa belum cukup. Ia khawatir akan kesulitan memenuhi kebutuhan ibunya jika harus menanggung sendiri biaya perawatan.
Rizal menjelaskan bahwa penitipan Siti Fatimah ke Griya Lansia bukan niat untuk membuangnya. Anak-anak Siti Fatimah ingin ibunya mendapat perawatan yang layak.
Pernyataan Pihak Griya Lansia dan Kesimpulan
Pemilik Griya Lansia Husnul Khatimah, Arief Camra, mengungkapkan proses penitipan Siti Fatimah. Ia menekankan bahwa penitipan tersebut dilakukan atas persetujuan keempat anak Siti Fatimah.
Kasus ini menyoroti tantangan yang dihadapi keluarga kurang mampu dalam merawat lansia. Meskipun ada bantuan sosial, akses terhadap perawatan yang memadai tetap menjadi kendala.
Peristiwa ini juga menjadi pengingat pentingnya peran pemerintah dalam menyediakan layanan perawatan lansia yang terjangkau dan berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat, khususnya bagi mereka yang kurang mampu. Solusi jangka panjang perlu dicari agar kejadian serupa dapat dicegah di masa mendatang. Dukungan sistemik dan komprehensif sangat dibutuhkan untuk menjamin kesejahteraan para lansia.