Ancaman Mematikan: Seberapa Cepat Rudal Iran Mengancam Israel?

Redaksi

Ketegangan antara Iran dan Israel kembali meningkat tajam. Sejak serangan udara Israel pekan lalu, Iran membalas dengan ratusan rudal. Meskipun sebagian besar berhasil dicegat oleh sistem pertahanan Iron Dome dan Arrow milik Israel, intensitas serangan tersebut mulai membuat sistem pertahanan Israel kewalahan.

Sumber intelijen AS-Israel yang dikutip oleh Washington Post mengungkapkan bahwa persediaan roket penangkis serangan rudal Israel mulai menipis. Sumber tersebut menyatakan, “Mereka (Israel) harus memilih rudal atau pesawat nirawak mana yang akan ditangkis. Sistem (pertahanan udara) kewalahan.” Situasi ini menunjukkan betapa efektifnya serangan balasan Iran dan ancaman nyata yang dihadapi Israel.

Jarak geografis antara Iran dan Israel yang mencapai 1.500 hingga 2.000 km, membuat rudal balistik Iran dengan kecepatan Mach 5 mampu mencapai Israel dalam waktu 12-15 menit. Kecepatan ini sangat membatasi waktu reaksi sistem pertahanan Israel. Waktu tempuh pastinya bergantung pada jenis rudal dan titik peluncuran.

Iran memiliki berbagai jenis rudal canggih dengan kemampuan jangkauan dan kecepatan yang berbeda. Beberapa di antaranya termasuk rudal Sejjil dengan jangkauan 2.500 km dan kecepatan lebih dari 17.000 km/jam, rudal Kheibar dengan jangkauan 2.000 km, dan rudal Haj Qasem dengan jangkauan 1.400 km. Kecepatan ini, setara dengan lima kali kecepatan suara, menjadikan ancaman rudal-rudal ini sangat serius.

Rudal Hipersonik Fattah: Ancaman Baru Bagi Israel

Kemampuan rudal-rudal Iran semakin diperkuat dengan pengembangan rudal hipersonik Fattah. Pada tahun 2024, Iran berhasil menggunakan rudal Fattah untuk menembus sistem pertahanan udara Iron Dome dalam serangan balasan atas kematian pemimpin Hizbullah, Hasan Nasrallah. Rudal Fattah hanya membutuhkan waktu 11 menit untuk mencapai Israel.

Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) mengklaim telah menghancurkan perisai radar Hetz PRK menggunakan rudal hipersonik Fattah 2 dan 3. Klaim ini didukung oleh laporan media Rusia, RIA. Keberhasilan ini menunjukkan kemampuan Iran untuk menembus pertahanan udara canggih milik Israel. Kecepatan rudal Fattah, yang diklaim mencapai 10.000 mil per jam (sekitar 16.000 km/jam), membuat sistem pertahanan hampir tidak memiliki waktu untuk bereaksi efektif.

Kecepatan ekstrim rudal-rudal ini, dikombinasikan dengan manuver yang sulit diprediksi, menjadikannya sangat sulit untuk dicegat. Rudal-rudal ini menembus atmosfer dan kemudian meluncur ke bawah dengan kecepatan yang bahkan lebih tinggi, meningkatkan kesulitan pencegatan.

Tanggapan Iran dan Analisis Situasi

Meskipun Iran telah meluncurkan ratusan rudal, Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menyatakan bahwa tidak ada serangan yang ditujukan kepada warga sipil. Dalam sebuah pernyataan di akun X-nya, Araghchi mengatakan, “Angkatan Bersenjata kami yang kuat secara akurat melenyapkan Markas Komando, Kendali, dan Intelijen Militer Israel serta target vital lainnya.”

Situasi ini menimbulkan kekhawatiran akan eskalasi konflik yang lebih besar. Kemampuan rudal Iran yang terus berkembang dan kemampuannya untuk menembus sistem pertahanan Israel menunjukkan perlunya strategi pertahanan yang lebih efektif dan komprehensif bagi Israel. Perlu juga dipertimbangkan bagaimana dampak perkembangan ini terhadap stabilitas regional dan upaya diplomasi untuk meredakan ketegangan antara Iran dan Israel.

Kesimpulannya, konflik Iran-Israel telah memasuki fase baru yang mengkhawatirkan. Kemampuan rudal Iran yang semakin canggih dan efektifnya serangan balasan menunjukkan perlunya solusi diplomatik yang segera untuk mencegah eskalasi lebih lanjut dan menjaga stabilitas kawasan.

Also Read

Tags

Topreneur