Topreneur — Setelah dipastikan tak maju dalam Pilgub Jakarta, Anies Baswedan justru memicu gerakan unik dari para pendukungnya. Gerakan "Coblos Semua" bergema sebagai bentuk perlawanan atas absennya Anies dalam kontestasi pemilihan gubernur Jakarta.
Gerakan ini muncul spontan dari akar rumput warga Jakarta yang kecewa. Mereka menilai Anies memiliki elektabilitas tertinggi dan mendapat kepuasan publik yang luas. Kekecewaan ini semakin memuncak karena tiga pasangan calon yang ditawarkan oleh koalisi partai penguasa, PDIP, dan paslon independen, dianggap tidak merepresentasikan aspirasi rakyat Jakarta.
Warganet menilai kandidat-kandidat seperti Ridwan Kamil, Pramono Anung, dan pasangan independen Dharma Pongrekun hanyalah hasil lobi-lobi politik elit yang jauh dari kehendak rakyat.
"Sungguh tidak elegan pemilihan pemimpin Indonesia tanpa Abah Anies. Semua yg menjabat adalah petugas partai yg haus akan kekuasaan. Perlawanan kita thd rezim dg cara datang ke TPS dan coblos semua partai. Gibran lambang suram demokrasi #CoblosSemuaPaslon #AniesHebat," tulis akun @yaniarsim.
Bukan hanya di dunia maya, sebuah survei bahkan menunjukkan bahwa 74% warga Jakarta yang tidak memiliki pilihan jelas akibat absennya Anies lebih memilih untuk melakukan aksi ‘Coblos Semua’ daripada memilih kandidat yang tidak mereka percayai. Gerakan ini dianggap sebagai bentuk boikot terhadap keputusan politik yang dianggap merampas hak mereka untuk memilih pemimpin yang benar-benar mereka inginkan.