Topreneur – Nippon Shokubai, perusahaan kimia asal Jepang, berencana membangun pabrik senilai USD263 juta untuk memproduksi bahan yang dapat memperpanjang umur baterai kendaraan listrik hingga 60 persen. Pabrik ini akan memproduksi lithium bis(fluorosulfonyl)imide (LiFSI), jenis elektrolit baterai lithium-ion yang lebih baru. Produksi dijadwalkan dimulai pada tahun 2028.
Lokasi pabrik ini dipilih di wilayah Fukuoka, Jepang, tempat Toyota Motor sedang membangun pabrik baterai EV. Hal ini menunjukkan bahwa Nippon Shokubai akan menjadi bagian penting dari rantai pasokan komponen kendaraan listrik yang berkembang di wilayah barat daya Jepang.
LiFSI menawarkan masa pakai baterai yang lebih lama dibandingkan lithium hexafluorophosphate (LiPF6), elektrolit yang banyak digunakan saat ini. Namun, LiFSI lebih sulit untuk dimurnikan, sehingga biaya produksinya lebih mahal. Nippon Shokubai saat ini menjual LiFSI sebagai bahan tambahan untuk LiPF6 di China. Harga LiFSI di China 20-30 persen lebih mahal dibandingkan produk sejenisnya.
Dengan kombinasi LiFSI dan LiPF6, jumlah pengisian penuh dari nol persen hingga 80 persen dapat meningkat menjadi 800 siklus dari 500 siklus. Nippon Shokubai berencana meningkatkan kapasitas produksi elektrolit baterai dalam negeri menjadi 3.000 ton per tahun dari 300 ton. Jumlah ini cukup untuk 210.000 kendaraan listrik jika seluruh kapasitasnya digunakan untuk LiFSI.
Langkah ini menunjukkan komitmen Jepang dalam mengembangkan teknologi baterai EV yang lebih maju. Dengan masa pakai baterai yang lebih lama, kendaraan listrik dapat menjadi pilihan yang lebih menarik dan praktis bagi konsumen di masa depan.