Belut, hewan melata yang sering ditemukan di perairan dangkal berlumpur seperti sungai dan persawahan, seringkali disamakan dengan ular karena kemiripan fisiknya. Namun, tahukah Anda bahwa belut sebenarnya adalah jenis ikan? Artikel ini akan mengulas secara mendalam mengenai klasifikasi, anatomi, morfologi, serta berbagai jenis belut yang ada.
Banyak yang keliru mengira belut sebagai ular. Padahal, perbedaan mendasar terletak pada klasifikasinya.
Klasifikasi Belut
Belut termasuk dalam kelas Pisces, atau ikan. Hal ini dibuktikan melalui klasifikasi ilmiahnya yang menunjukkan posisinya dalam kerajaan hewan (Animalia).
- Kingdom: Animalia
- Phylum: Chordata
- Kelas: Pisces
- Subkelas: Teleostei
- Ordo: Synbranchidae
- Famili: Synbranchidae
- Genus: Monopterus, Synbranchus, Macrotema
- Spesies: Monopterus albus (belut sawah), Synbranchus bengalensis (belut rawa), Macrotema caligans (belut kali atau laut)
Klasifikasi ini menunjukkan bahwa belut secara ilmiah termasuk dalam kelompok ikan, bukan reptilia seperti ular.
Anatomi dan Morfologi Belut
Meskipun termasuk ikan, belut memiliki ciri fisik yang unik. Tubuhnya panjang dan silindris, mirip ular.
Belut tidak memiliki sirip dada dan punggung seperti ikan pada umumnya. Sirip duburnya telah berevolusi menjadi lipatan kulit.
Kulitnya licin dan tanpa sisik. Warna tubuhnya bervariasi, umumnya kuning kecokelatan saat muda dan berubah menjadi cokelat gelap saat dewasa.
Kepalanya membulat dengan mulut berbibir lebar dan bergigi kecil berbentuk kerucut. Ia juga memiliki lambung yang besar, tebal, dan elastis.
Panjang tubuh belut dapat mencapai 90 cm, dengan ukuran panjang sebanding dengan lingkar tubuhnya.
Jenis-Jenis Belut
Berbagai jenis belut mendiami beragam habitat. Berikut beberapa di antaranya:
1. Belut Rawa (Synbranchus bengalensis)
Belut rawa hidup di rawa-rawa, muara sungai, dan wilayah pesisir. Ia mampu bertahan hidup di air payau.
Tubuhnya ramping dengan perbandingan tinggi dan panjang 1:30. Ia memiliki 10 jari-jari lunak kecil yang membantunya bergerak.
2. Belut Sawah (Monopterus albus)
Belut sawah banyak ditemukan di persawahan. Ia menyukai habitat lembap dan berlumpur.
Tubuhnya berwarna cokelat dengan tiga lengkung insang. Ia mampu bertahan hidup di kondisi sawah kering dengan bersembunyi di lumpur.
3. Belut Laut (Macrotema caligans)
Belut laut menghuni perairan laut dengan dasar berpasir, berlumpur, atau berkarang. Ukurannya lebih besar dari jenis belut lainnya.
Ia memiliki empat lengkung insang dan mata kecil yang terletak di tengah bibir. Sirip punggungnya sejajar dengan sirip dubur.
4. Belut Kuda (Amphipnous cuchai)
Belut kuda, ditemukan di India, memiliki kantong mirip paru-paru di bawah kulit tengkuk. Ini memungkinkannya bertahan hidup di luar air untuk waktu yang lama.
Ia menghabiskan sebagian besar waktunya di luar air, mencari makan di lumpur dan rumput basah. Selama musim kemarau, ia berhibernasi di dalam lumpur.
Kesimpulannya, belut, meski mirip ular, secara ilmiah termasuk dalam kelas Pisces atau ikan. Keunikan anatomi dan morfologinya, serta keberagaman jenisnya, menjadikan belut sebagai makhluk air tawar yang menarik untuk dipelajari.