

Penulis: Redaksi | Editor:
Indonesia Economic Forum bersama Synthesis, Orbit Future Academy dan Chairos menggelar Webinar Series bertema “After Covid 19: Growth or Depression” dengan menghadirkan pembicara utama Prof. Kishore Mahbubani, Senior Fellow di Asia Research Institute yang juga mantan diplomat Singapura dan mantan Dekan Lee Kuan Yew School of Public Policy di National University of Singapore dan pembicara lainnya, Sumit Dutta, Presiden Direktur PT Bank HSBC Indonesia. Diskusi dalam webinar ini dipandu oleh Shoeb Kagda, Founder dan CEO Indonesia Economic Forum.
Melalui diskusi tersebut, para pembicara memaparkan pandangannya terkait tatanan dunia baru setelah pandemi Covid-19 dan dampak perang dagang Amerika Serikat dan China terhadap negara-negara Asia dan negara-negara lainnya. Topik lain yang juga dibahas adalah bagaimana negara berkembang di Asia Tenggara seperti Indonesia bisa memanfaatkan situasi ini untuk meningkatkan perekonomiannya. Apakah China mampu mengalahkan Amerika Serikat dan akankah China akhirnya menjadi mitra datang utama negara-negara Asia menggantikan Amerika Serikat?
Dalam paparannya, Prof. Kishore Mahbubani menegaskan bahwa pemenang perang dagang Amerika Serikat-China akan terlihat di era pandemi Covid-19. Mengingat, pandemi ini telah meluluhlantakan perekonomian kedua negara tersebut. Kedua negara akan sama-sama mengalami tekanan structural yang dalam. Di satu sisi, keduanya masih memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi satu sama lain, sehingga sulit terjadi decoupling di antara kedua negara.
Untuk memahami mana yang lebih adidaya di antara kedua negara tersebut, nampaknya idiom lama “the enemy of my enemy is my friend”, dalam hal ini Covid-19 bisa menjadi faktor penentu. Negara yang bisa “menaklukan” Covid-19, menanganinya dengan baik akan keluar sebagai pemenang. Dan sebagaimana aturan lama tentang konflik geo politik yang sudah berlaku selama 2.000 tahun belakangan katakan: ketika satu pihak melampaui pihak lain sebagai yang paling adidaya, ia akan menekan pihak yang telah ia lampaui.