

Penulis: Redaksi | Editor:
Sebanyak 220 wanita dari 51 negara mendaftar ke ‘La Maestra International Competition’ untuk pengaba wanita, tetapi hanya 12 kandidat unggul yang diundang untuk berkompetisi di Paris. Setelah 2 hari babak penyisihan, 6 di antaranya maju sebagai semifinalis.
Setiap semifinalis diberikan waktu latihan tiga puluh menit dan kesempatan untuk melatih sebuah karya wajib yang baru dari Alexandra Grimal. Finalis dari Britania Raya, Indonesia, dan Kolombia dipilih untuk berlatih dan tampil di babak final.
Semua 3 kandidat kuat ini mengaba karya dari genre yang berbeda, the classic Beethoven symphony, Bartok Divertimento for Strings, dan sebuah karya wajib yang baru dari Fabio Vacchi.
Interpretasi dari karya-karya tersebut dan teknik dalam latihan dinilai dengan sangat teliti oleh 6 pengaba internasional dan musisi.
Rebecca Tong, seorang Indonesia keturunan Tionghoa, dinobatkan sebagai juara pertama dari ‘La Maestra Paris 2020’, sebuah kompetisi internasional untuk para wanita. Selain itu, dia juga mendapatkan penghargaan yang bergengsi dari ‘Arte Prize’ dan ‘The French Concert Hall and Orchestras Committee Prize’.
Rebecca adalah pengaba wanita orkestra pertama dari Asia Tenggara yang mendapatkan penghargaan bergengsi tersebut. Saat ini dia sudah menandatangani kontrak dengan perusahaan ‘Askonas Holt Arts Management’ sebagai ‘Lies Askonas Fellow’.
Saat ini Rebecca Tong adalah Resident Conductor dari Jakarta Simfonia Orchestra, orchestra-in-residence dari Aula Simfonia Jakarta. Di dalam Konser Akbar Monas 2019, dia adalah salah satu dari 4 pengaba yang memperkenalkan musik klasik dengan menampilkannya kepada lebih dari 23.000 orang penonton.
Rebecca adalah bukti nyata kenapa kita harus bangga menjadi orang Indonesia, karena orang-orang Indonesia adalah orang yang berbakat, semangat, dan penuh dengan kerja keras.