Topreneur – Program subsidi motor listrik yang digadang-gadang sebagai solusi untuk mendorong penggunaan kendaraan ramah lingkungan, kini berakhir. Hal ini membuat harga sejumlah motor listrik yang awalnya dijual Rp13-15 juta, kembali ke harga Rp20 jutaan.
Pemerintah memang telah menggelontorkan subsidi Rp7 juta per unit untuk menarik minat masyarakat terhadap motor listrik. Program ini terbukti sukses, dengan kuota 50.000 unit yang diberikan pada tahun ini ludes terjual. Bahkan, pemerintah terpaksa menambah kuota hingga 10.820 unit, yang juga langsung habis.
Berdasarkan data SISAPIRa, hingga 15 Oktober 2024, sebanyak 49.062 unit motor listrik telah tersalurkan. Sementara 9.535 unit masih dalam proses pendaftaran, dan 2.222 unit telah terverifikasi. Sayangnya, alokasi anggaran untuk subsidi motor listrik di tahun 2024 kini telah habis.
Dengan berakhirnya program subsidi, sejumlah motor listrik yang sebelumnya dibanderol dengan harga lebih terjangkau, kini kembali ke harga normal. Berikut daftar motor listrik yang mengalami kenaikan harga:
- Selis Agats: Rp22,9 juta
- Selis Emax: Rp20,5 juta
- Smoot Tempur: Rp20,5 juta
- Smoot Zuzu: Rp21,9 juta
- Polytron Fox-R: Rp20,5 juta
- Rakata S9: Rp20,5 juta
- Rakata X5: Rp22,1 juta
- Viar New Q1: Rp21,52 juta
- Gesits G1: Rp28,97 juta
- Gesits Raya: Rp27,9 juta
- Yadea E8S Pro: Rp23,9 juta
- Yadea T9: Rp21,5 juta
- Yadea G6: Rp27,5 juta
- Quest Atom: Rp27,95 juta
- Uwinfly X6 Smart: Rp22 juta
- Jarvis Morgan: Rp20,9 juta
- Enine V5Lit: Rp22 juta
Kenaikan harga ini tentu menjadi pukulan bagi para konsumen yang ingin beralih ke motor listrik. Pasalnya, harga motor listrik yang kembali mahal membuat daya beli masyarakat menjadi terbatas. Akankah program subsidi motor listrik kembali dilanjutkan? Atau apakah masyarakat harus rela merogoh kocek lebih dalam untuk menikmati kendaraan ramah lingkungan? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya.