Bupati Giri Solusi Makam: Warga Tak Perlu Seberangi Sungai Lagi

Redaksi

Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, bergerak cepat merespon kisah pilu warga Dukuh Bukul, Desa Wates, Kecamatan Slahung. Warga setempat kesulitan mengantar jenazah karena tanah milik seseorang di jalur menuju pemakaman umum di Desa Tugurejo tidak boleh dilewati.

Akibatnya, jenazah harus digotong menuruni tebing dan menyeberangi sungai. Video peristiwa ini viral dan menyentuh hati banyak netizen.

Keputusan Cepat Bupati Sugiri

Menanggapi video viral berdurasi 58 detik tersebut, Bupati Sugiri Sancoko, yang akrab disapa Kang Giri, langsung mengambil tindakan. Ia tidak menunggu proses penganggaran melalui APBD.

Bersama teman-temannya, Kang Giri melakukan patungan untuk membeli lahan pemakaman baru bagi warga Dukuh Bukul. Keputusan ini diambil untuk memberikan solusi cepat dan tepat.

Lahan Makam Baru untuk Warga Dukuh Bukul

Musyawarah bersama camat, kepala desa, dan tokoh masyarakat dilakukan untuk mencari solusi jangka panjang. Pembangunan jembatan sempat dipertimbangkan, namun membutuhkan waktu yang lama.

Sebagai solusi sementara, lahan seluas 868 meter persegi milik warga setempat, Lukas Kamsari, dibeli untuk dijadikan pemakaman baru. Pemakaman ini diberi nama ‘Astana Bukul’.

Serah terima lahan dan selamatan telah dilakukan. Bupati berharap lahan ini cukup untuk memenuhi kebutuhan pemakaman warga Dukuh Bukul untuk sementara waktu.

Solusi Jangka Panjang dan Refleksi Peristiwa

Kang Giri memilih jalur patungan karena proses penganggaran melalui APBD dianggap memakan waktu terlalu lama. Prioritas utama adalah memberikan solusi cepat bagi warga yang membutuhkan tempat pemakaman layak.

Peristiwa pengantaran jenazah Mulyadi (38) yang harus menyeberangi sungai meninggalkan luka mendalam bagi warga Dukuh Bukul. Jembatan sebenarnya sudah ada, namun aksesnya terhalang karena penolakan pemilik lahan.

Kejadian ini bukanlah yang pertama. Sebelumnya, pernah terjadi jenazah hanyut saat prosesi pemakaman karena kendala menyeberangi sungai. Adanya lahan pemakaman baru diharapkan mencegah terulangnya peristiwa serupa.

Suara warga dalam video viral, “Yo dulur Wates, ky ngene lo susah e,” menunjukkan betapa beratnya perjuangan mereka. Semoga dengan adanya Astana Bukul, beban tersebut sedikit terkurangi.

Kisah ini menjadi pengingat pentingnya kerjasama dan empati dalam masyarakat. Kecepatan dan kepedulian Bupati Sugiri Sancoko dalam menangani masalah ini patut diapresiasi. Semoga peristiwa ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak agar kejadian serupa tidak terulang lagi.

Also Read

Tags

Topreneur
Exit mobile version