Topreneur – Pertemuan puncak antara pejabat perdagangan Uni Eropa dan China di Brussels pada hari Kamis berakhir tanpa kesepakatan mengenai perselisihan sengit seputar kendaraan listrik.
Meskipun kedua belah pihak berkomitmen untuk melanjutkan diskusi, negosiasi yang alot ini tampaknya tidak akan segera membuahkan hasil. Komisi Eropa menggambarkan negosiasi antara komisaris perdagangan Uni Eropa Valdis Dombrovskis dan Menteri Perdagangan China Wang Wentao sebagai "jujur dan konstruktif".
"Kedua belah pihak menegaskan kemauan politik mereka untuk melanjutkan dan mengintensifkan upaya untuk menemukan solusi yang disepakati bersama," ungkap pernyataan Komisi Eropa. "Kedua belah pihak sepakat untuk meninjau kembali masalah harga."
Langkah ini bisa berarti komitmen Tiongkok untuk menetapkan harga minimum pada kendaraan listrik yang diekspor ke UE. Hal ini dilakukan untuk mengatasi kekhawatiran blok tersebut bahwa kendaraan listrik China akan mengurangi persaingan lokal.
Komisi Eropa sebelumnya telah menolak tawaran dari masing-masing perusahaan China untuk menerapkan langkah-langkah tersebut, yang dianggap belum cukup. Komisi berpendapat bahwa proposal tersebut tidak akan meniru dampak tarif, yang menurut mereka harus dicapai melalui hasil negosiasi.
Batas waktu sebelumnya untuk kesepakatan harga telah diperpanjang dan keterlambatan pengajuan kini akan dipertimbangkan, menurut sumber UE. Hal ini dapat dilakukan dalam kondisi darurat dalam peraturan komisi yang memungkinkan batas waktu yang ditetapkan sebelumnya yaitu 24 Agustus diperpanjang dalam "keadaan luar biasa".