Pejuang MMA kenamaan Conor McGregor telah lama absen dari UFC. Meskipun ia menyatakan akan segera kembali, keraguan mulai bermunculan dari berbagai pihak, termasuk dari sesama petarung dan komentator ternama.
McGregor sendiri menyatakan tengah bernegosiasi untuk dua pertarungan berikutnya, mengungkapkan ambisi untuk comeback yang spektakuler.
Kembalinya McGregor: Antara Harapan dan Keraguan
Rumor pertarungan McGregor melawan Ilia Topuria, juara kelas bulu UFC yang baru, telah beredar. Namun, tanggapan Topuria dan Joe Rogan cukup dingin terhadap prospek tersebut.
Topuria, dalam wawancara podcast bersama Rogan, hanya tersenyum kecil menanggapi kemungkinan tersebut. Ia menyatakan kesiapannya bertanding, namun meragukan kemampuan McGregor saat ini.
Topuria menekankan bahwa McGregor harus siap menghadapi konsekuensi dari gaya hidupnya yang tidak sehat. Ia berpendapat bahwa “kebodohan” McGregor akan berdampak besar pada performanya di oktagon.
Joe Rogan dan Ilia Topuria Meragukan McGregor
Joe Rogan, komentator UFC kenamaan, mengungkapkan kekhawatirannya terkait usia McGregor yang telah menginjak 36 tahun.
Ia meragukan kemampuan McGregor untuk kembali ke performa puncaknya. Ditambah lagi, cedera patah pergelangan kaki yang dialaminya beberapa waktu lalu membuatnya absen lama, dan setelah pulih, tak tampak tanda-tanda McGregor kembali berlatih keras.
Rogan menyoroti gaya hidup glamor McGregor yang tampak menghambat persiapannya untuk kembali bertarung.
Topuria pun menambahkan pernyataan senada, dengan tegas menyatakan bahwa McGregor “sudah selesai”.
Analisis Kondisi McGregor dan Masa Depan Kariernya
Faktor usia dan cedera menjadi kendala utama bagi McGregor untuk kembali ke performa terbaiknya.
Absennya McGregor dari latihan intensif selama periode pemulihan menimbulkan pertanyaan besar tentang keseriusannya untuk kembali ke UFC.
Meskipun McGregor memiliki rekor bayar-per-tayang dan tiket masuk yang mengesankan, pertanyaan tentang kemampuannya untuk bersaing di level tertinggi UFC tetap menjadi perdebatan.
Gaya hidup yang glamor dan kurangnya fokus pada pelatihan tampaknya lebih mengutamakan kesenangan dibanding pelatihan intensif.
Kombinasi faktor usia, cedera, dan gaya hidup yang kurang mendukung, membuat peluang kembalinya McGregor ke puncak UFC terlihat semakin kecil.
Meskipun McGregor terkenal dengan mentalitas petarungnya yang kuat, kenyataannya ia harus menghadapi tantangan fisik yang signifikan. Usia dan cedera bisa menjadi faktor penghambat yang sulit diatasi, bahkan bagi petarung sekualitas dirinya. Masa depan karier McGregor di UFC tampaknya bergantung pada perubahan gaya hidup dan komitmen penuh pada pelatihan intensif.