Status Danau Toba sebagai UNESCO Global Geopark (UGG) tengah menghadapi ancaman pencabutan. Peringatan resmi terkait hal ini telah dikeluarkan oleh UNESCO pada tahun 2023. Kehilangan status ini akan menjadi kerugian besar bagi Indonesia, mengingat dampak positifnya terhadap pariwisata.
Anggota Komisi VII DPR RI, Bane Raja Manalu, menekankan pentingnya pembenahan untuk mencegah pencabutan status tersebut. Ia mengingatkan bahwa status UGG bukanlah tujuan akhir, melainkan tanggung jawab yang harus dijalankan.
Sejarah Danau Toba Memperoleh Pengakuan UGG
Perjalanan Danau Toba menuju pengakuan global sebagai UGG cukup panjang. Prosesnya dimulai sejak tahun 2011, dengan Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) memainkan peran penting.
Setelah melewati proses panjang, Danau Toba akhirnya mendapatkan pengakuan sebagai UGG pada tahun 2020. Hal ini terjadi setelah disetujuinya pengajuan 16 geosite yang mewakili keanekaragaman Danau Toba dalam simposium jaringan geopark Asia Pasifik ke-6 pada tahun 2019.
Berikut 16 geosite yang diajukan:
- Sipisopiso-Tongging (Kabupaten Karo)
- Silalahi-Sabungan (Kabupaten Dairi)
- Haranggaol (Kabupaten Simalungun)
- Sibaganding (Kabupaten Simalungun)
- Taman Eden (Kabupaten Toba Samosir)
- Batu Basiha-TB Silalahi Balige (Kabupaten Toba Samosir)
- Situmurun (Kabupaten Toba Samosir)
- Hutaginjang (Kabupaten Tapanuli Utara)
- Muara Sibandang (Kabupaten Tapanuli Utara)
- Sipincur (Kabupaten Humbanghasundutan)
- Bakara-Tipang (Kabupaten Humbanghasundutan)
- Tele (Kabupaten Samosir)
- Pusukbuhit (Kabupaten Samosir)
- Hutatinggi Sodihoni (Kabupaten Samosir)
- Ambarita-Tuktuk-Tomok (Kabupaten Samosir)
- Danau Toba (menyatukan seluruh geosite).
Kini, Geopark Danau Toba dikenal sebagai Geopark Kaldera Toba, dikelola oleh Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark (BPTCUGGp) di bawah naungan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
Sejarah Status UGG Danau Toba Bisa Dicabut
Geopark Kaldera Toba terdaftar sebagai anggota UGGp dengan nomor 155. UNESCO secara berkala melakukan penilaian untuk memastikan kelanjutan pengembangan, edukasi, dan eksplorasi yang berkelanjutan.
Penilaian tahun 2023 menghasilkan “kartu kuning”, mengindikasikan adanya peringatan dan perlunya pembenahan. UNESCO memberikan beberapa rekomendasi.
Rekomendasi UNESCO meliputi:
- Penetapan geosite baru yang menunjukkan batuan dasar dari empat letusan besar yang membentuk Danau Toba.
- Identifikasi dan inventarisasi warisan alam, budaya, dan tak benda di Kaldera Toba.
- Partisipasi dalam pelatihan internasional UNESCO Global Geoparks.
- Peningkatan visibilitas Geopark Kaldera Toba melalui media sosial dan situs web, termasuk versi bahasa Inggris.
- Penggunaan logo GGN dan APGN dalam materi promosi.
- Penyusunan kebijakan branding yang detail.
- Komunikasi aktif dengan UGGp untuk pembaruan kebijakan.
Penilaian ulang oleh UNESCO dijadwalkan pada Juni 2025. Indonesia berharap dapat mempertahankan status UGG Danau Toba dan terus mempromosikan keindahannya ke dunia.
Keberhasilan mempertahankan status UGG Danau Toba tidak hanya bergantung pada keindahan alamnya, tetapi juga pada komitmen pengelolaan yang berkelanjutan dan responsif terhadap rekomendasi UNESCO. Hal ini akan memastikan agar warisan alam luar biasa ini dapat dinikmati oleh generasi mendatang.