Topreneur – Sebuah insiden yang terjadi dalam debat Pilkada antara pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro memicu perhatian publik. Kejadian bermula saat Farida Hidayati, calon Wakil Bupati, mendapat giliran dari moderator untuk menyampaikan visi-misinya. Namun, alih-alih memanfaatkan kesempatan tersebut, Farida justru memanggil pasangannya, Teguh Haryono, yang merupakan calon Bupati.
Tindakan Farida ini sontak menimbulkan tanda tanya besar, terutama karena Teguh Haryono seolah tak peduli dengan aturan yang telah disepakati sebelumnya. Dalam format debat, setiap kandidat diharuskan berbicara sesuai dengan peran dan waktu yang telah diberikan. Pelanggaran ini pun memancing reaksi keras dari tim pasangan calon lain yang hadir di lokasi.
Keributan pun terjadi saat calon bupati nomor urut 1, Teguh Haryono naik ke atas panggung mendampingi calon wakil bupati Farida Hidayati. Sejumlah pendukung Paslon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 2, Setyo Wahono dan Nurul Azizah, tidak terima dan menganggap kejadian tersebut tidak adil. Pasalnya, debat kali ini agendanya Cawabup nomor urut 1 dengan Cawabup nomor urut 2.
Insiden ini menjadi bahan perbincangan hangat di media sosial dan memunculkan berbagai reaksi, terutama terkait profesionalisme dan etika dalam debat politik. Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak Teguh Haryono maupun Farida Hidayati terkait insiden tersebut.
Pada debat publik kali ini, KPU menerapkan format debat antara para Calon Wakil Bupati (Cawabup) Bojonegoro dengan tema tata kelola lahan dan sumberdaya yang berkeadilan.