Desa Tanjung Tirto di Lampung Timur fokus pada pembangunan infrastruktur pertanian guna meningkatkan perekonomian warganya. Pembangunan jalan usaha tani menjadi prioritas utama mengingat mayoritas penduduk desa berprofesi sebagai petani. Investasi ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas pertanian dan pendapatan petani setempat, sekaligus berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.
Program pembangunan ini merupakan wujud nyata komitmen pemerintah desa dalam memberdayakan masyarakatnya. Dengan akses jalan yang memadai, diharapkan hasil panen seperti jagung, padi, dan singkong dapat lebih mudah diangkut dan dipasarkan.
Pembangunan Jalan Usaha Tani: Akses yang Lebih Baik untuk Petani Tanjung Tirto
Pemerintah Desa Tanjung Tirto mengalokasikan Dana Desa (ADD) tahun 2024 untuk pembangunan jalan usaha tani di enam titik lokasi. Hal ini bertujuan untuk mengatasi kesulitan akses yang selama ini dialami petani dalam mengangkut hasil panen.
Kepala Desa Tanjung Tirto, Purnomo, melalui Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Desa, Mukhlis Udin, menjelaskan bahwa pembangunan ini difokuskan di Dusun 5, mengingat mayoritas penduduk dusun tersebut berprofesi sebagai petani.
Rincian Proyek Pembangunan Jalan Usaha Tani
Proyek pembangunan jalan usaha tani ini meliputi berbagai infrastruktur pendukung. Berikut rinciannya berdasarkan anggaran yang dialokasikan:
- Pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT): Rp. 17.493.000,- Tembok penahan tanah ini berfungsi untuk mencegah erosi dan menjaga kestabilan jalan.
- Pembangunan Saluran Irigasi: Rp. 61.363.000,- Saluran irigasi yang memadai sangat penting untuk menunjang produktivitas pertanian.
- Pembangunan TPT: Rp. 40.367.000,- Pembangunan tambahan TPT untuk memastikan akses jalan yang lebih aman dan terjaga.
- Pembuatan Gorong-gorong Plat (3 unit): Rp. 7.557.500,- Gorong-gorong ini akan membantu kelancaran drainase dan mencegah genangan air.
- Pembuatan Galian Saluran Drainase: Rp. 29.000.000,- Drainase yang baik penting untuk mencegah kerusakan jalan dan lahan pertanian.
- Pembuatan TPT: Rp. 23.971.000,- Termasuk pemasangan prasasti sebagai penanda pembangunan.
Total anggaran yang dialokasikan untuk proyek ini mencapai ratusan juta rupiah. Anggaran yang cukup besar ini menandakan keseriusan pemerintah desa dalam meningkatkan kesejahteraan warganya.
Dampak Positif Pembangunan Infrastruktur Pertanian
Pembangunan jalan usaha tani diharapkan mampu meningkatkan produktivitas pertanian di Desa Tanjung Tirto. Petani akan lebih mudah mengangkut hasil panen, sehingga mengurangi kerugian pasca panen.
Dengan akses yang lebih baik, petani juga berpotensi untuk meningkatkan pendapatan mereka. Hal ini pada akhirnya akan berkontribusi pada peningkatan ekonomi desa secara keseluruhan.
Selain itu, program ini juga selaras dengan upaya pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. Dengan meningkatkan produktivitas pertanian di tingkat desa, maka kontribusi terhadap ketahanan pangan nasional pun akan meningkat.
Rencana Pembangunan Infrastruktur Pertanian di Masa Mendatang
Pemerintah Desa Tanjung Tirto masih menunggu hasil Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) kecamatan pada awal tahun 2025 untuk merencanakan program pertanian selanjutnya. Saat ini fokus utama masih pada penyelesaian proyek yang sedang berjalan.
Kades Purnomo menyatakan bahwa program-program pembangunan di tahun 2024 ini berdasarkan hasil Musrenbangdes tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan adanya perencanaan yang matang dan terukur dalam pengelolaan dana desa.
Dengan komitmen yang kuat dan perencanaan yang terarah, diharapkan Desa Tanjung Tirto dapat terus berkembang dan meningkatkan kesejahteraan warganya melalui sektor pertanian. Pembangunan infrastruktur pertanian yang berkelanjutan akan menjadi kunci keberhasilannya.
Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan infrastruktur yang tepat sasaran dan berkelanjutan. Partisipasi aktif masyarakat dalam mengawasi dan mendukung program ini juga sangat penting untuk keberhasilannya.
