Pebalap Pertamina Enduro VR46 Racing Team, Fabio Di Giannantonio (Diggia), mengaku kurang puas dengan hasil balapan MotoGP Prancis di Sirkuit Le Mans akhir pekan lalu. Meskipun demikian, ia tetap optimis menatap balapan selanjutnya di Inggris.
Diggia hanya finis di posisi kedelapan, tertinggal 70,363 detik dari pemenang, Johann Zarco (LCR Honda). Balapan di Le Mans sendiri berlangsung dramatis karena kondisi cuaca yang berubah-ubah.
Hasil Kecewa di Le Mans, Fokus Menuju Silverstone
Meskipun kurang memuaskan, hasil di Le Mans tetap memberikan tambahan delapan poin bagi Diggia di klasemen sementara MotoGP 2025.
Dengan tambahan poin tersebut, ia kini berada di posisi kelima klasemen dengan total 74 poin.
Analisis Performa dan Strategi di Le Mans
Diggia mengakui bahwa posisi finisnya di Le Mans sebagian besar disebabkan oleh kesalahan dirinya sendiri.
Ia kesulitan di awal balapan saat menggunakan ban basah, namun berhasil meningkatkan kecepatannya di lap-lap berikutnya.
“Saya pikir itu kesalahan saya yang membuat saya tak bisa meraih posisi lima besar. Dengan ban basah, saya kesulitan di awal, lalu lebih baik dan lebih baik lagi, serta saya mendapat kecepatan yang luar biasa,” ujar Diggia dalam rilis pers.
Optimisme Menuju MotoGP Inggris di Silverstone
MotoGP Inggris akan menjadi seri berikutnya yang akan dihadapi Diggia dan timnya di Sirkuit Silverstone pada 23-25 Mei 2025.
Diggia merasa telah menemukan setting motor yang optimal di Le Mans, sehingga ia percaya diri dapat tampil lebih baik di Silverstone.
“Saya sangat senang dengan hasil akhir berpikir mengenai akhir pekan berjalan. Kami berhasil mengejar beberapa poin dari para pebalap di depan. Tampaknya kami menemukan setelan dasar, jadi kami akan menuju Silverstone dengan perasaan positif,” tambah Diggia.
Tim Pertamina Enduro VR46 Racing Team tentunya akan memanfaatkan waktu jeda antara balapan untuk melakukan evaluasi dan persiapan yang matang. Fokus akan diarahkan untuk memperbaiki kekurangan dan memaksimalkan potensi motor serta kemampuan Diggia di Sirkuit Silverstone yang memiliki karakteristik berbeda dari Le Mans.
Keberhasilan menemukan setting dasar motor menjadi modal berharga bagi Diggia untuk bersaing memperebutkan posisi lebih baik di balapan selanjutnya. Dukungan tim dan pengalaman berharga dari balapan sebelumnya akan menjadi kunci kesuksesannya di Silverstone.
Dengan semangat dan optimisme yang tinggi, Diggia siap menghadapi tantangan di MotoGP Inggris dan berharap dapat meraih hasil yang lebih memuaskan untuk terus bersaing di papan atas klasemen MotoGP 2025. Persiapan maksimal dan strategi yang tepat akan menjadi kunci keberhasilannya.
