DKI Jakarta Prioritaskan Pengelolaan Sampah 2026: Anggaran Besar Siap?

Redaksi

DKI Jakarta Prioritaskan Pengelolaan Sampah 2026: Anggaran Besar Siap?
Sumber: Pikiran-rakyat.com

Jakarta setiap harinya menghasilkan sampah hingga 8.000 ton. Jumlah ini menjadi permasalahan besar yang terus diupayakan solusinya oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Berbagai upaya telah dilakukan, namun masih dibutuhkan strategi yang lebih komprehensif untuk mengatasi persoalan sampah ini.

Pengelolaan Sampah DKI Jakarta: Tantangan dan Solusi

Pemprov DKI Jakarta telah lama berupaya mengatasi permasalahan sampah dengan berbagai program. Konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dan pembangunan bank sampah merupakan contoh inisiatif yang sudah berjalan. Namun, volume sampah yang terus meningkat menuntut langkah-langkah lebih efektif dan terintegrasi.

Program-program ini bertujuan untuk mengurangi volume sampah yang berakhir di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang. Efisiensi pengelolaan sampah sangat penting untuk menjaga lingkungan dan kesehatan masyarakat Jakarta.

RKPD 2026: Alokasi Dana Khusus untuk Pengelolaan Sampah

Mulai tahun 2026, pengelolaan sampah akan menjadi program prioritas dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Hal ini menunjukkan komitmen Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Pramono Anung-Rano Karno untuk serius menangani masalah sampah.

Rencana alokasi dana khusus untuk pengelolaan sampah dalam RKPD 2026 diharapkan dapat memperkuat program-program yang sudah ada dan menciptakan inovasi baru. Dana ini akan mendukung pembangunan infrastruktur, pengembangan teknologi, serta peningkatan edukasi masyarakat terkait pengelolaan sampah.

Peran Bank Sampah dalam Mengurangi Beban TPST Bantargebang

Komisi D DPRD DKI Jakarta aktif mendorong pengembangan bank sampah di setiap RW di Jakarta. Target pembentukan 870 bank sampah sejalan dengan upaya Pemprov DKI untuk mengurangi beban TPST Bantargebang.

Yuke Yurike dari Komisi D DPRD DKI Jakarta menyatakan dukungannya terhadap program ini. Ia berharap dengan semakin banyaknya bank sampah, volume sampah yang masuk ke TPST Bantargebang dapat berkurang secara signifikan.

Manfaat Bank Sampah

  • Bank sampah memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya daur ulang dan pengelolaan sampah.
  • Bank sampah menciptakan lapangan kerja baru dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
  • Bank sampah mengurangi jumlah sampah yang berakhir di TPA, sehingga mengurangi pencemaran lingkungan.

Partisipasi aktif masyarakat dalam memanfaatkan bank sampah sangat penting untuk keberhasilan program ini. Dengan kesadaran dan komitmen bersama, diharapkan permasalahan sampah di Jakarta dapat teratasi secara efektif dan berkelanjutan.

Kesimpulan

Permasalahan sampah di DKI Jakarta merupakan tantangan besar yang memerlukan solusi komprehensif dan berkelanjutan. Komitmen Pemprov DKI Jakarta untuk menjadikan pengelolaan sampah sebagai prioritas dalam RKPD 2026, dibarengi dengan peran aktif masyarakat melalui program bank sampah di setiap RW, menunjukkan langkah nyata dalam mengatasi masalah ini. Keberhasilan upaya ini akan berdampak positif bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat Jakarta, sekaligus mengurangi beban TPST Bantargebang. Harapannya, dengan dukungan anggaran yang memadai dan partisipasi masyarakat yang optimal, Jakarta dapat menjadi contoh bagi kota-kota lain dalam pengelolaan sampah yang efektif dan ramah lingkungan.

Also Read

Tags

Topreneur