Mencontek saat ujian adalah pemandangan umum di berbagai kampus. Namun, bagaimana jika pengawasan ujian melibatkan teknologi canggih seperti drone?
Sebuah video viral dari Mesir menunjukkan cara unik seorang profesor dalam mencegah kecurangan ujian. Penggunaan drone ini telah memicu perdebatan di media sosial.
Drone Pengawas Ujian di Mesir
Sebuah video berdurasi 30 detik yang beredar di media sosial X memperlihatkan puluhan mahasiswa mengikuti ujian di sebuah universitas di Mesir. Uniknya, pengawasan ujian tidak hanya dilakukan oleh dosen dan asisten dosen.
Terlihat sebuah drone terbang di dalam ruangan, memantau para mahasiswa untuk mencegah kecurangan seperti mencontek.
Profesor yang mengajarkan mata kuliah tersebut memutuskan untuk menggunakan drone sebagai metode pengawasan. Ia bermaksud meminimalisir tindakan tidak jujur selama ujian berlangsung.
Reaksi Publik dan Viralitas Video
Video tersebut dengan cepat viral di Mesir dan menyebar ke Timur Tengah. Warga net merespon beragam. Beberapa memuji inovasi teknologi ini sebagai solusi anti kecurangan yang efektif.
Namun, ada juga yang berpendapat bahwa metode ini berlebihan dan menciptakan suasana ujian yang terlalu tegang bagi mahasiswa.
Potensi Penerapan di Indonesia?
Pertanyaan yang muncul kemudian adalah, apakah metode pengawasan ujian menggunakan drone ini layak diadopsi oleh kampus-kampus di Indonesia?
Penggunaan teknologi dalam pendidikan memang penting, namun perlu dipertimbangkan aspek etika dan efektivitasnya. Privasi mahasiswa juga perlu diperhatikan.
Beberapa pertimbangan penting sebelum menerapkan metode serupa di Indonesia termasuk: biaya pengadaan dan pemeliharaan drone, pelatihan operator drone, serta regulasi penggunaan drone di lingkungan kampus.
Selain itu, penting untuk mengevaluasi apakah metode ini benar-benar efektif dalam mencegah kecurangan dan apakah metode ini menimbulkan dampak negatif pada kenyamanan dan psikologis mahasiswa.
Alternatif lain yang mungkin lebih efektif dan efisien perlu dipertimbangkan, seperti sistem pengawasan berbasis kamera CCTV yang terintegrasi dengan sistem deteksi kecurangan berbasis kecerdasan buatan (AI), peningkatan pengawasan oleh pengawas manusia, atau perubahan metode ujian itu sendiri, misalnya dengan mengganti ujian tulis dengan ujian online yang dilengkapi sistem anti-plagiarisme.
Kesimpulannya, penggunaan drone untuk mengawasi ujian di Mesir ini menunjukkan pendekatan yang inovatif namun kontroversial. Penerapannya di Indonesia memerlukan pertimbangan matang dari berbagai aspek, termasuk etika, efektivitas, biaya, dan dampak psikologisnya terhadap mahasiswa. Mempertimbangkan alternatif lain juga sangat penting untuk memastikan integritas ujian tanpa mengorbankan kenyamanan dan hak-hak mahasiswa.
Terlepas dari kontroversinya, video ini telah memicu diskusi penting tentang bagaimana teknologi dapat digunakan untuk meningkatkan integritas akademik.