Dua Jenazah Korban KMP Tunu Pratama Teridentifikasi, Total 40 Jiwa

Redaksi

Dua Jenazah Korban KMP Tunu Pratama Teridentifikasi, Total 40 Jiwa
Sumber: CNNIndonesia.com

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri telah berhasil mengidentifikasi dua jenazah korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali. Kedua jenazah ini merupakan korban ke-39 dan ke-40 yang berhasil dievakuasi pada Selasa, 8 Juli 2024, dini hari dan pagi hari. Identifikasi dilakukan melalui proses pemeriksaan postmortem oleh tim DVI Polri.

Korban ke-39 teridentifikasi sebagai Muhammad Ari Setiawan (23 tahun), warga Ponorogo, dengan alamat lengkap di lingkungan Babadan RT 4 RW 8, Bitar. Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Laksamana Muda TNI Ribut Eko Suyatno, mengumumkan hasil identifikasi ini di Banyuwangi pada Senin, 8 Juli 2024. “Bahwa korban sudah teridentifikasi atas nama Muhammad Ari Setiawan. Kemudian tempat tanda lahir Ponorogo 12 Januari 2002 dan alamat lingkungan Babadan RT 4 RW 8, Bitar,” ungkap Ribut.

Sementara itu, korban ke-40 yang berhasil diidentifikasi adalah Rido Anggoro (27 tahun), warga Banyuwangi, Jawa Timur. Ribut menyebutkan data lengkapnya, “Lanjut ke korban yang ke-40 yang berhasil kita evakuasi dengan nama Rido Anggoro, tempat tanggal lahir Banyuwangi 25 Desember 1996. Alamat Dusun Bodean, RT 2, RW 1, Kelurahan Kabat, Kecamatan Kabat, Banyuwangi.” Kedua jenazah kini dipersiapkan untuk diserahkan kepada keluarga masing-masing.

Ribut Eko Suyatno menyampaikan apresiasi kepada seluruh tim yang terlibat dalam proses identifikasi dan evakuasi. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada tim SAR darat dari Kodim dan Polri, khususnya tim DVI, atas kerja keras mereka. “Dan kami ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan SRU darat baik dari Kodim dan Polri khususnya DVI yang telah menindaklanjuti pengidentifikasian DVI ataupun postmortem dengan hasil yang sudah kami sampaikan. Data ini adalah hasil yang dilaporkan oleh DVI Polri,” katanya.

Tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya terjadi pada Rabu, 2 Juli 2024 malam, saat kapal tersebut dalam perjalanan dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali. Petugas jaga Syahbandar melihat kapal tenggelam sekitar pukul 23.35 WIB. Posisi terakhir kapal tercatat di perairan Selat Bali pada koordinat 8° 9’32.35″S 114°25’6.38″.

Hingga Selasa, 8 Juli 2024, dari total 65 penumpang dan awak kapal yang tertera dalam manifes, sebanyak 40 orang telah ditemukan. Dari jumlah tersebut, 10 orang meninggal dunia dan 30 orang selamat. Sebanyak 25 orang lainnya masih dalam pencarian.

Diduga, jumlah korban sebenarnya lebih dari 65 orang karena data manifes penumpang KMP Tunu Pratama Jaya dipertanyakan validitasnya. Laporan dari keluarga korban mengindikasikan adanya penumpang yang tidak tercatat dalam manifes resmi kapal tersebut. Hal ini menjadi perhatian serius dalam proses pencarian dan identifikasi korban selanjutnya.

Proses identifikasi korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya masih terus berlanjut. Tim gabungan dari berbagai instansi terus bekerja keras untuk menemukan seluruh korban dan memberikan kepastian kepada keluarga yang masih menunggu kabar. Semoga proses pencarian dan evakuasi korban dapat segera tuntas dan keluarga korban mendapatkan kekuatan dalam menghadapi duka ini.

Kejadian ini juga menjadi sorotan terkait keamanan dan keselamatan pelayaran di perairan Indonesia. Perlunya evaluasi menyeluruh terhadap prosedur keselamatan dan validitas data manifes penumpang pada kapal-kapal penyeberangan sangat penting untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang.

Also Read

Tags

Topreneur