Ekonomi Digital Indonesia 2025: Tembus Rp 2.100 Triliun?

Redaksi

Ekonomi Digital Indonesia 2025: Tembus Rp 2.100 Triliun?
Sumber: Detik.com

Indonesia tengah bersiap untuk memasuki era ekonomi digital yang pesat. Proyeksi pertumbuhannya sangat menjanjikan, dengan nilai yang diperkirakan mencapai angka triliunan rupiah.

Pertumbuhan ini didorong oleh berbagai faktor, termasuk peningkatan penetrasi internet dan adopsi teknologi digital oleh masyarakat Indonesia.

Ekonomi Digital Indonesia: Potensi Menggoda hingga Triliunan Rupiah

Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM memprediksi ekonomi digital Indonesia akan mencapai USD 130 miliar (sekitar Rp 2.100 triliun) pada tahun 2025. Angka ini mewakili 44% dari total ekonomi digital di Asia Tenggara.

Pertumbuhan ini menunjukkan peningkatan delapan kali lipat sejak tahun 2017, dengan sektor e-commerce sebagai kontributor utama.

Proyeksi tersebut bahkan meningkat signifikan hingga USD 360 miliar (sekitar Rp 5.953 triliun) pada tahun 2030. Kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) ditargetkan mencapai 11% pada tahun 2030, dan lebih ambisius lagi, 20% pada tahun 2045.

Peran Pusat Data dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Digital

Investasi di sektor pusat data menjadi kunci penting dalam mengakselerasi transformasi digital Indonesia. Hal ini sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi 8% yang dicanangkan pemerintah.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 menjadikan transformasi digital sebagai salah satu strategi utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan memperkuat ketahanan nasional.

Sebagai contoh, Equinix baru saja meluncurkan data center baru di Jakarta, JK1 Jakarta International Business Exchange (IBX), hasil kolaborasi dengan Astra Internasional. Pusat data ini bukan hanya menyediakan fasilitas penyimpanan data.

Equinix juga berencana mengembangkan ekosistem mitra dan inovator untuk mempercepat adopsi kecerdasan buatan (AI) di Indonesia.

Proyeksi Pertumbuhan Pusat Data dan Dampaknya terhadap Ekonomi Indonesia

Indonesia diproyeksikan memiliki kapasitas pusat data mencapai 936 megawatt pada tahun 2028. Ini menunjukkan pertumbuhan lebih dari 210% dibandingkan kapasitas saat ini yang sekitar 430 megawatt.

Tingginya minat, konektivitas yang baik, kesiapan AI, serta ketersediaan energi dan lahan yang terjangkau, menjadi faktor pendorong pertumbuhan ini.

Kebijakan pemerintah yang mendukung dan moratorium yang dilakukan negara tetangga juga memberikan nilai positif bagi Indonesia dalam menarik investasi di sektor ini.

Investasi di pusat data diperkirakan memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian, pengembangan sumber daya manusia, dan transformasi digital Indonesia.

Diharapkan, kehadiran data center Equinix akan menarik lebih banyak perusahaan multinasional ke Indonesia, meningkatkan konektivitas global, dan pada akhirnya mendorong inovasi serta daya saing ekonomi nasional.

Dengan berbagai faktor pendukung dan proyeksi pertumbuhan yang positif, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pusat ekonomi digital terkemuka di Asia Tenggara. Kesuksesan ini memerlukan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk memastikan transformasi digital berjalan lancar dan berdampak positif bagi seluruh lapisan masyarakat.

Also Read

Tags

Topreneur