Gudang Beras Raksasa: 25 Ribu Gudang Baru Antisipasi Surplus

Redaksi

Gudang Beras Raksasa: 25 Ribu Gudang Baru Antisipasi Surplus
Sumber: Idntimes.com

Indonesia menghadapi surplus beras yang signifikan. Produksi melimpah menyebabkan kapasitas gudang penyimpanan hampir penuh. Pemerintah merespon dengan membangun gudang darurat dan merencanakan pembangunan gudang permanen di setiap desa.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengumumkan pembangunan 25 ribu gudang improvisasi untuk menampung beras hasil serapan Perum Bulog. Stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) telah mencapai 3,6 juta ton dan terus meningkat.

1. Rekor Serapan Beras Bulog: Lebih dari 2 Juta Ton

Perum Bulog telah menyerap 2.023.063 ton beras dari petani lokal hingga 10 Mei 2025.

Jumlah ini merupakan rekor tertinggi dalam sejarah Bulog selama 58 tahun, biasanya dicapai dalam setahun penuh. Capaian ini diklaim sebagai bukti peningkatan kesejahteraan petani dan kemajuan menuju swasembada pangan.

Amran Sulaiman menyebut capaian ini sebagai lompatan eksponensial. Serapan pada April 2025 saja mencapai 1,06 juta ton, angka bulanan tertinggi sepanjang sejarah Bulog.

2. Strategi Pemerintah Atasi Surplus Beras

Pemerintah menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah kering panen (GKP) sebesar Rp6.500 per kilogram, naik dari Rp6.000 per kilogram di tahun 2024.

Kenaikan HPP bertujuan memberikan harga wajar bagi petani, meningkatkan pendapatan, dan mendorong peningkatan produksi.

Bulog juga menerapkan strategi penyerapan agresif dengan mengerahkan Tim Jemput Gabah. Tim ini bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk penyuluh pertanian, Babinsa, kelompok tani, dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).

Penggilingan padi skala kecil hingga besar juga dilibatkan untuk mempercepat proses pengadaan. Semua ini dilakukan tanpa impor beras medium sejak awal tahun.

3. Proyeksi Stok Beras Nasional dan Masa Depan

Produksi beras nasional diproyeksikan mencapai 18,76 juta ton hingga Juni 2025 menurut BPS. Laporan USDA memperkirakan produksi Indonesia akan mencapai 34,6 juta ton, menjadikan Indonesia produsen beras terbesar di ASEAN.

Dengan serapan lebih dari 2 juta ton, Amran optimis stok beras nasional akan mencapai 4 juta ton pada akhir Mei 2025.

Ini merupakan angka tertinggi yang pernah dicapai, dan dianggap sebagai kemenangan bagi petani Indonesia. Pemerintah terus berupaya mengelola surplus beras ini dengan baik, memastikan ketersediaan pangan nasional dan kesejahteraan petani.

Keberhasilan ini menunjukkan efektivitas kebijakan pemerintah dalam mendukung sektor pertanian. Tantangan ke depan adalah memastikan distribusi beras yang efisien dan mencegah pemborosan, serta mencari solusi jangka panjang untuk pengelolaan surplus produksi, mungkin melalui diversifikasi produk pertanian dan pengembangan pasar ekspor.

Also Read

Tags

Topreneur