Heboh Beras Premium Oplosan Madiun, Pembeli Menurun Drastis

Redaksi

Heboh Beras Premium Oplosan Madiun, Pembeli Menurun Drastis
Sumber: Kompas.com

Penjualan beras premium di Pasar Besar Madiun, Jawa Timur, mengalami penurunan drastis dalam sepekan terakhir. Hal ini dipicu oleh maraknya informasi mengenai beras premium oplosan yang beredar di pasaran. Ketakutan konsumen akan beras palsu membuat permintaan beras premium menurun tajam, mengakibatkan kerugian bagi para pedagang.

Chesya Jasmin, salah satu pedagang sembako di pasar tersebut, merasakan dampak langsung dari isu beras oplosan ini. Penjualan beras premium di kiosnya praktis berhenti total.

Anjloknya Penjualan Beras Premium di Madiun

Jasmin mengungkapkan, biasanya ia mampu menjual lima sak beras premium per hari. Namun, dalam sepekan terakhir, tidak ada satupun konsumen yang membeli beras premium di kiosnya.

Ia mengaku khawatir karena beras premium yang tidak terjual tidak dapat dikembalikan kepada pemasok. Kondisi ini jelas merugikan para pedagang.

Tim Satgas Pangan Turun Tangan

Menanggapi situasi ini, Tim Satgas Pangan yang terdiri dari Dinas Perdagangan Kota Madiun, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), dan Polres Madiun Kota langsung melakukan pemantauan di pasar-pasar tradisional.

Pemantauan difokuskan pada merek-merek beras premium yang diduga telah teroplos. Tim Satgas Pangan berupaya memastikan kualitas dan keamanan beras yang beredar.

Jasmin berharap hasil pemantauan Tim Satgas Pangan dapat meyakinkan masyarakat dan mengembalikan kepercayaan konsumen terhadap beras premium. Ia berharap isu beras oplosan segera teratasi.

Hasil Pengecekan Kualitas Beras Premium

Kepala Bidang Usaha Perdagangan Disperdag Kota Madiun, Siti Nurjanah, menyatakan bahwa tim Satgas Pangan telah melakukan pengecekan langsung terhadap kualitas beras premium di beberapa pasar tradisional.

Pengecekan meliputi berbagai aspek, mulai dari mutu, aroma, kadar patah butir, hingga label dan asal usul beras. Hasilnya, beras premium yang diperiksa dinyatakan sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Pemantauan dilakukan di Pasar Besar Madiun, Pasar Sleko, dan Pasar Srijaya. Hal ini bertujuan untuk memberikan perlindungan kepada konsumen dan menjamin keamanan pangan.

Siti Nurjanah menambahkan bahwa tim telah memeriksa beras premium dari berbagai merek yang masuk daftar dugaan beras oplosan. Semua beras yang diperiksa dinyatakan memenuhi standar kualitas.

Pemerintah Kota Madiun berkomitmen untuk memastikan keamanan pangan bagi warganya. Pemantauan dan pengawasan terhadap kualitas beras akan terus dilakukan secara berkala.

Situasi sepinya pembeli beras premium di Madiun menjadi pelajaran penting bagi semua pihak. Transparansi informasi dan pengawasan ketat terhadap produk pangan sangat krusial untuk menjaga kepercayaan konsumen dan mencegah kerugian bagi para pedagang. Ke depannya, diperlukan kerjasama yang lebih erat antara pemerintah, pedagang, dan konsumen untuk menciptakan pasar yang aman dan sehat.

Also Read

Tags

Topreneur