Topreneur – Dugaan keterlibatan pejabat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam kasus suap Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) akhirnya terbantahkan. OJK menegaskan bahwa tidak ada satupun pejabat internal mereka yang terlibat dalam skema penerimaan gratifikasi yang sedang diselidiki.
Anggota Dewan Komisioner OJK, Sophia Issabella Watimena, menyatakan bahwa OJK telah melakukan serangkaian prosedur pemeriksaan sesuai dengan mekanisme dan kewenangan mereka. Bahkan, OJK juga telah bekerja sama dengan pihak terkait lainnya untuk mengungkap kebenaran kasus ini.
"Kami sudah melakukan serangkaian prosedur pemeriksaan sesuai dengan mekanisme pemeriksaan dan kewenangan kami di OJK, termasuk juga bekerja sama dengan pihak terkait lainnya," tegas Sophia dalam Konferensi Pers secara daring pada Selasa (1/10/2024).
Namun, OJK tetap membuka pintu bagi siapapun yang memiliki informasi atau bukti keterlibatan pegawai dan pejabat OJK dalam kasus ini, atau kasus lainnya. Masyarakat dapat menyampaikan masukan melalui whistle blowing system (WBS) dengan disertai bukti-bukti yang memadai.
"Tentunya disertai bukti-bukti memadai," imbuh Sophia.
Pernyataan OJK ini tentu saja menjadi angin segar bagi publik yang selama ini dihantui oleh isu keterlibatan pejabat dalam kasus suap IPO. OJK menegaskan komitmennya untuk menjaga integritas dan transparansi dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
