Hindari 5 Kesalahan Kerja Rumah: Produktivitas Maksimal Tercapai

Redaksi

Hindari 5 Kesalahan Kerja Rumah: Produktivitas Maksimal Tercapai
Sumber: Idntimes.com

Bekerja dari rumah (WFH) telah menjadi pilihan gaya hidup bagi banyak orang. Kemudahannya terlihat menggiurkan: bekerja sambil mengenakan piyama, berbaring di kasur, atau menikmati camilan kapan saja. Namun, kenyataannya, WFH penuh tantangan. Tanpa persiapan mental dan sistem yang tepat, bukan hanya pekerjaan yang berantakan, tetapi kesehatan mental pun ikut terpengaruh.

Kesalahan-kesalahan kecil, yang tampak sepele, dapat berdampak besar pada produktivitas. Mulai dari malas mandi, ruang kerja yang berantakan, hingga ketidakjelasan batas waktu kerja dan waktu pribadi.

1. Kurangnya Rutinitas Pagi yang Konsisten

Salah satu kesalahan umum adalah mengabaikan rutinitas pagi. Karena tidak perlu terburu-buru berangkat kerja, banyak yang melewatkan mandi atau sarapan.

Padahal, rutinitas pagi penting untuk mengatur suasana hati dan fokus kerja. Tanpa rutinitas, otak menjadi bingung membedakan waktu kerja dan waktu santai.

Bangun di jam yang sama setiap hari. Lakukan kegiatan rutin seperti mandi, sarapan, peregangan ringan, atau menulis jurnal.

Jangan menunggu sampai merasa lelah baru mulai bekerja. Struktur pagi yang teratur akan membuat hari lebih terarah.

2. Bekerja di Tempat Tidur atau Sofa

Bekerja sambil rebahan di tempat tidur atau sofa memang terasa nyaman. Namun, ini justru menjadi bumerang bagi produktivitas.

Posisi tubuh yang tidak ergonomis menyebabkan postur tubuh memburuk, dan otak cenderung menganggapnya sebagai waktu istirahat.

Sediakan ruang kerja khusus, sekecil apapun. Meja kecil dan kursi yang nyaman sudah cukup.

Yang terpenting, otak dapat membedakan antara “tempat kerja” dan “tempat istirahat”. Konsentrasi meningkat dan rasa lelah berkurang.

3. Multitasking Berlebihan

Multitasking sering dianggap keren, tetapi sebenarnya menurunkan produktivitas. Misalnya, mengerjakan laporan sambil menonton serial atau berselancar di media sosial.

Otak dipaksa untuk berganti fokus secara terus-menerus, sehingga pekerjaan menjadi lambat dan hasilnya kurang maksimal.

Kerjakan satu tugas dalam satu waktu. Gunakan teknik Pomodoro: fokus selama 25 menit, istirahat 5 menit.

Teknik ini memberikan ruang bagi otak untuk beristirahat dan tetap tajam. Multitasking adalah mitos yang perlu dihindari agar WFH tetap efektif.

4. Kurangnya Komunikasi Aktif dengan Tim

Komunikasi antar tim menjadi tantangan tersendiri dalam WFH. Banyak yang berpikir, “Jika tidak ada masalah, tidak perlu berkomunikasi.”

Padahal, komunikasi adalah kunci kerja tim yang sehat. Kurangnya komunikasi dapat menyebabkan miskomunikasi, pekerjaan yang tumpang tindih, dan hubungan kerja yang renggang.

Rajinlah memberikan update progres pekerjaan. Jangan ragu untuk bertanya jika mengalami kesulitan.

Aktiflah dalam diskusi virtual dan luangkan waktu untuk berbincang ringan melalui chat atau video call. Komunikasi yang lancar memastikan pekerjaan berjalan sinkron.

5. Tidak Membuat Batas Waktu Kerja yang Jelas

Fleksibelitas WFH membuat banyak orang bekerja tanpa henti. Mulai bekerja pagi hingga larut malam.

Akibatnya, waktu untuk beristirahat dan waktu pribadi menjadi terkorban, mengakibatkan cepat merasa kelelahan.

Tetapkan jam kerja yang jelas, misalnya pukul 09.00-17.00, dan patuhi dengan disiplin.

Berikan jeda waktu istirahat siang. Batas waktu yang tegas akan menyeimbangkan kehidupan dan menjaga produktivitas.

Beradaptasi dengan WFH memang membutuhkan usaha. Namun, dengan memahami kesalahan umum dan memperbaiki pola kerja, produktivitas akan meningkat. Disiplin sangat penting dalam WFH. Tata cara kerja Anda agar tetap produktif dan seimbang.

Also Read

Tags

Topreneur