Topreneur – Produsen mobil asal China, GAC, dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk membangun pabrik di Eropa. Langkah ini diambil untuk menghindari tarif tinggi yang diterapkan Uni Eropa pada mobil listrik buatan China.
GAC, salah satu produsen mobil terbesar di China, menargetkan penjualan 500.000 unit di luar negeri pada tahun 2030. Meskipun belum menjual kendaraan listrik di Eropa, GAC akan meluncurkan SUV listrik yang dirancang khusus untuk pasar Eropa di Paris Auto Show pada minggu depan.
"Tarif tentu akan berdampak pada kami, tetapi semua itu dapat diatasi dalam jangka panjang," ujar Wei Heigang, juru bicara GAC, seperti dilansir Reuters. "Produksi lokal akan menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini, dan kami sangat aktif menjajaki kemungkinan tersebut."
GAC masih dalam tahap awal diskusi dan mempertimbangkan berbagai opsi, termasuk membangun pabrik baru, berbagi fasilitas dengan produsen lain, atau mengambil alih pabrik yang sudah ada.
SUV kompak yang akan dipamerkan di Paris, Aion V, mampu menempuh jarak hingga 520 kilometer dan akan diluncurkan di beberapa pasar Eropa pada pertengahan tahun 2025. GAC menargetkan harga di bawah 40.000 euro, meskipun harga final belum ditetapkan.
Setelah Aion V, GAC akan meluncurkan hatchback listrik kecil di Eropa pada akhir tahun 2025.