Indonesia Basketball League (IBL) 2025 tengah memasuki babak krusial. Beberapa tim, termasuk Hangtuah Jakarta, menyuarakan kekhawatiran terkait kepemimpinan wasit yang dinilai merugikan performa mereka.
Kekhawatiran ini muncul setelah Hangtuah menelan dua kekalahan beruntun, yang membuat posisi mereka di klasemen sedikit tergeser. Meskipun masih aman di zona playoff, potensi kerugian akibat keputusan wasit tetap menjadi perhatian.
IBL Berjanji Perbaiki Kualitas Wasit di Playoff
Menanggapi keluhan tersebut, IBL berkomitmen meningkatkan kualitas perwasitan di sisa pertandingan reguler dan terutama pada babak playoff.
Terbatasnya jumlah wasit berkualitas di Indonesia menjadi tantangan utama. IBL berupaya mengatasi hal ini dengan berbagai strategi.
Strategi IBL Tingkatkan Kualitas Perwasitan
Untuk babak playoff, IBL akan memanfaatkan wasit-wasit senior yang berpengalaman internasional.
Wasit-wasit senior ini biasanya bertugas di kompetisi FIBA dan kompetisi internasional lainnya. Mereka akan kembali bertugas di IBL mulai akhir Mei.
Beberapa nama wasit senior yang akan kembali bertugas antara lain Budi Arfan dan Herianto. Pengalaman dan sertifikasi FIBA mereka diharapkan dapat meminimalisir kesalahan.
Selain wasit senior lokal, IBL juga akan kembali menggunakan wasit asing. Hal ini telah dilakukan pada musim sebelumnya dan terbukti efektif.
IBL telah mengajukan permohonan kepada Perbasi dan FIBA untuk mendatangkan 5-6 wasit asing dari Jepang, Korea, dan beberapa negara Asia lainnya. Wasit asing ini akan dijadwalkan bertugas secara bergantian di setiap pertandingan playoff.
Menjamin Pertandingan Playoff Lebih Berkualitas
Dengan kombinasi wasit senior lokal dan wasit asing, IBL berharap dapat menghadirkan pertandingan playoff yang lebih berkualitas dan adil.
Intensitas pertandingan di playoff memang lebih tinggi. Oleh karena itu, dibutuhkan wasit-wasit terbaik untuk memimpin jalannya pertandingan.
Targetnya, setiap pertandingan playoff akan dipimpin oleh minimal satu wasit asing dan didukung oleh wasit senior lokal terbaik. Hal ini diharapkan dapat meminimalisir kontroversi dan memastikan sportifitas pertandingan tetap terjaga.
Meskipun tak bisa menjamin terbebasnya dari kesalahan, IBL optimistis langkah-langkah ini akan meningkatkan kualitas perwasitan dan membuat pertandingan lebih menarik dan dinikmati penonton.
Komitmen IBL untuk memperbaiki kualitas perwasitan menunjukkan keseriusan mereka dalam menjaga kredibilitas dan kualitas kompetisi IBL 2025. Harapannya, perbaikan ini dapat memberikan rasa keadilan dan kepercayaan bagi semua tim yang berlaga.
