Topreneur – Pasar saham Indonesia kembali menorehkan catatan buruk pada penutupan perdagangan akhir pekan ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambruk 2,05% atau 162 poin, ditutup di level 7.743.
Kejatuhan IHSG ini diwarnai dengan aksi jual besar-besaran oleh investor. Tercatat, 246 saham melemah, sementara hanya 226 saham yang menguat. Total transaksi mencapai Rp20,0 triliun dari 36,2 miliar saham yang diperdagangkan.
Indeks LQ45 juga ikut terpuruk, melemah 0,37 persen ke 976,076. Indeks JII dan IDX30 juga mengalami penurunan masing-masing sebesar 0,55 persen dan 0,31 persen.
Sektor energi menjadi salah satu yang paling terdampak, anjlok 0,88 persen. Sektor barang baku, industri, finansial, properti, konsumer siklikal, teknologi, dan infrastruktur juga mengalami penurunan yang signifikan.
Di sisi lain, sektor konsumer non siklikal dan kesehatan menjadi satu-satunya sektor yang menghijau. Saham PT Chitose Internasional Tbk (CINT) menjadi top gainers dengan kenaikan 34,13 persen ke Rp224. Saham PT Multipolar Tbk (MLPL) dan PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk (TRON) juga mencatatkan kenaikan masing-masing 11,90 persen dan 10,59 persen.
Anjloknya IHSG ini menimbulkan pertanyaan besar di kalangan investor. Apa yang menjadi penyebab utama penurunan ini? Apakah ini hanya koreksi sementara atau sinyal awal dari penurunan yang lebih besar?
Topreneur akan terus memantau perkembangan pasar saham dan memberikan informasi terkini kepada para pembaca.