Jakarta, Topreneur – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan melanjutkan tren positifnya hari ini, dengan potensi kenaikan hingga ke level 7.483-7.560. Meskipun demikian, analis memprediksi pembukaan perdagangan akan diwarnai aksi profit taking, mengingat IHSG telah mencapai level resistance terakhir.
William Hartanto, pengamat pasar modal, melihat penguatan merata pada saham-saham big caps, termasuk saham perbankan seperti BBCA, BMRI, BBRI, dan BBNI, sebagai faktor pendorong utama kenaikan IHSG. "Tidak hanya itu, sentimen positif yang ditunggu-tunggu dalam waktu dekat, yaitu potensi penurunan suku bunga (rate cut), diyakini akan mendongkrak sektor properti," ujar William dalam analisisnya, Rabu (21/8/2024).
Secara teknikal, IHSG telah mencetak rekor tertinggi baru (all time high). Tren positif terlihat dari posisi candlestick yang menguat di atas Moving Average (MA) 5 dan MA 20. "Sejauh ini belum terbentuk resistance," kata William.
Pergerakan IHSG yang agresif ini menunjukkan euforia pasar. "Perdagangan kemarin memperlihatkan euforia pasar, dimana terjadi net buy asing sebesar 1.8T dan nilai transaksi yang mencapai 19T," ujar William.
Melihat tren positif ini, William merekomendasikan beberapa saham secara teknikal:
- INDF: Buy, dengan support 6400 dan resistance 6650-6800. Tren following dengan posisi candlestick menguat di atas MA5 dan MA20.
"IHSG seperti sedang kejar target menuju 8.000. Memang, level tersebut tidak sulit untuk dicapai dan tidak perlu menunggu sampai akhir tahun kalau IHSG menguat 50-100 poin sehari," tambah William.
Para investor dan trader diharapkan tetap memantau perkembangan pasar dan sentimen global untuk menentukan strategi investasi yang tepat.