Indonesia gencar mengejar target ambisius transisi energi baru terbarukan (EBT). Komitmen ini diwujudkan melalui berbagai strategi dan kebijakan, dengan harapan dapat mencapai target 23 persen EBT pada tahun 2025. Langkah ini sejalan dengan upaya global dalam mengurangi emisi karbon dan menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan. Pemerintah Indonesia menyadari pentingnya peran semua pihak dalam mencapai tujuan ini.
Target Ambisius Transisi Energi Indonesia Menuju 2025 dan Selanjutnya
Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, telah menetapkan target penggunaan energi terbarukan sebesar 23 persen pada tahun 2025. Target ini tercantum dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), yang fokus pada peningkatan energi terbarukan dan transisi menuju bauran energi yang lebih bersih.
Target 23 persen bukanlah satu-satunya tujuan. Indonesia juga menargetkan penggunaan energi terbarukan mencapai 31 persen pada tahun 2025. Hal ini menunjukkan komitmen kuat Indonesia dalam mengurangi ketergantungan pada energi fosil.
Peran Kemitraan dan Kebijakan dalam Percepatan Transisi Energi
Just Energy Transition Partnership (JETP) memegang peran penting dalam mempercepat transisi energi di Indonesia. Kemitraan ini bertujuan untuk mencapai 44 persen energi terbarukan pada tahun 2030 dan nol emisi bersih di sektor kelistrikan pada tahun 2050.
JETP melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan lembaga internasional. Kerjasama ini mencakup pengembangan energi terbarukan, penghentian bertahap pembangkit listrik tenaga batu bara (phase out), efisiensi energi, dan pengembangan jaringan listrik (grid development).
Kebijakan Komprehensif dan Kolaborasi yang Erat
Keberhasilan transisi energi membutuhkan kebijakan dan strategi yang komprehensif dan mudah diimplementasikan. Hal ini mencakup seluruh rantai pasok industri pertambangan dan energi, dari hulu hingga hilir.
Kolaborasi yang erat antara seluruh pemangku kepentingan, terutama di sektor energi dan pertambangan, sangat krusial. Dengan strategi yang tepat, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi hingga delapan persen.
Pentingnya Kelestarian Lingkungan dan Penerapan Prinsip ESG
Indonesia berkomitmen untuk memastikan kegiatan di industri pertambangan dan energi berkelanjutan dan ramah lingkungan. Penerapan prinsip-prinsip Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG) menjadi hal yang tak terpisahkan.
Inovasi teknologi dan pemanfaatan teknologi baru untuk orientasi ekspor juga menjadi fokus utama. Dengan demikian, Indonesia dapat memanfaatkan sumber daya alam secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Optimalisasi kolaborasi antara seluruh pemangku kepentingan menjadi kunci keberhasilan transisi energi. Upaya ini tidak hanya akan menciptakan lingkungan yang lebih baik, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Komitmen dan kerja keras bersama akan menentukan keberhasilan Indonesia dalam mencapai target transisi energinya.