Topreneur – Industri otomotif di Indonesia sedang mengalami masa sulit. Penjualan mobil baru merosot tajam, membuat para produsen pusing tujuh keliling. Data Gaikindo menunjukkan bahwa produksi mobil pada Agustus 2024 hanya mencapai 107.263 unit, turun 14,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Toyota, yang selama ini menjadi raja di pasar otomotif Indonesia, juga tak luput dari penurunan produksi. Pada Agustus 2024, mereka hanya memproduksi 46.656 unit, turun 11,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Daihatsu juga mengalami nasib serupa dengan penurunan produksi mencapai 19,4%.
Namun, di tengah lesunya industri otomotif, ada satu sektor yang justru menunjukkan geliat positif: modifikasi. Menteri Perindustrian RI, Agus Gumiwang Kartasasmita, melihat potensi besar dari industri modifikasi dan menganggapnya sebagai salah satu penyelamat ekonomi.
"Industri otomotif, termasuk modifikasi, sangat penting untuk perekonomian Indonesia," ujar Agus saat membuka Indonesia Modification & Lifestyle Expo (IMX) 2023. "Sektor ini merupakan penyumbang terbesar dalam pendapatan negara."
Agus juga berjanji akan memberikan kemudahan bagi kendaraan modifikasi dalam proses sertifikasi laik jalan. Hal ini diharapkan dapat menjadi stimulan bagi pertumbuhan industri modifikasi di Indonesia.
Founder NMAA sekaligus Project Director IMX, Andre Mulyadi, juga optimis dengan masa depan industri modifikasi. Ia bahkan mendapat gelar doktor honoris causa/ doktor kehormatan dari Hiroshima University, Jepang, sebagai bentuk pengakuan atas dedikasinya dalam memajukan industri modifikasi di Indonesia.
"Ini merupakan salah satu bentuk pengakuan atas dedikasi dan kontribusinya dalam memajukan industri Indonesia, salah satunya industri modifikasi," terang Andre.
Sepertinya, di tengah lesunya industri otomotif, modifikasi menjadi angin segar yang bisa membawa angin segar bagi perekonomian Indonesia.