Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) menunjukkan komitmen kuatnya dalam menarik investasi hijau ke Indonesia. Kerja sama strategis dengan lembaga keuangan internasional semakin memperkuat langkah ini, membuka peluang besar bagi pengembangan proyek-proyek berkelanjutan di Tanah Air.
Langkah terbaru Danantara adalah penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan Japan Bank for International Cooperation (JBIC). Kerja sama ini tidak hanya membuka akses ke investasi, tetapi juga peluang mendapatkan pinjaman dan penjaminan proyek.
Kerja Sama Danantara dan JBIC untuk Investasi Hijau
CEO Danantara, Rosan Perkasa Roeslani, menyatakan bahwa kemitraan dengan JBIC merupakan bukti kepercayaan internasional terhadap komitmen Indonesia dalam transisi hijau.
Kerja sama ini akan difokuskan pada identifikasi dan pengembangan proyek-proyek prioritas yang mendukung dekarbonisasi dan ekonomi sirkular.
Proyek-proyek tersebut mencakup berbagai sektor. Diantaranya energi terbarukan, transmisi listrik, dan pengelolaan air dan air limbah.
Infrastruktur digital berkelanjutan juga menjadi fokus. Seperti pembangunan *green data centers*, serta sektor layanan kesehatan.
Kerja sama ini menyediakan berbagai instrumen pembiayaan. Termasuk pinjaman, ekuitas, penjaminan, dan solusi keuangan khusus lainnya.
Pendanaan ini ditujukan untuk mendukung proyek-proyek strategis berskala besar di seluruh Indonesia.
Investasi Danantara: Fokus pada Kepentingan Publik
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya investasi Danantara yang berorientasi pada kepentingan publik.
Beliau mengajak agar investasi tersebut dikelola dengan komitmen dan tata kelola yang baik.
Sri Mulyani telah melakukan pertemuan dengan CIO Danantara, Sjahrir, dan timnya.
Dalam pertemuan tersebut, dibahas strategi investasi jangka panjang Danantara.
Diskusi juga mencakup visi Danantara dalam menciptakan lapangan kerja melalui BUMN.
Sektor energi dan mineral menjadi fokus utama pembahasan.
Re-investasi pada beberapa komoditas strategis juga menjadi bagian penting dari diskusi.
Menarik Investasi dari Arab Saudi
Danantara juga aktif menjalin kerja sama dengan perusahaan internasional lainnya.
Salah satunya adalah Nota Kesepahaman (MoU) dengan ACWA Power dari Arab Saudi.
ACWA Power merupakan perusahaan desalinasi air terbesar di dunia.
Perusahaan ini juga merupakan pelopor transisi energi dan pionir pengembangan hidrogen hijau.
Kerja sama ini akan mempercepat proyek-proyek di sektor energi surya dan hidrogen.
Solusi terintegrasi air-energi juga akan menjadi bagian dari kerja sama ini.
Langkah-langkah Danantara ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk berinvestasi di energi terbarukan dan infrastruktur berkelanjutan. Hal ini mendukung tujuan global dalam mengurangi emisi karbon dan menciptakan ekonomi yang lebih berkelanjutan.
Dengan dukungan dari lembaga keuangan internasional seperti JBIC dan kerja sama dengan perusahaan swasta terkemuka seperti ACWA Power, Danantara berpotensi menjadi katalis utama dalam percepatan pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Komitmen untuk mengarahkan investasi pada kepentingan publik akan menjadi kunci keberhasilan upaya ini dalam jangka panjang.







