Apple kembali berinovasi di bidang fotografi mobile dengan seri iPhone 16. Fitur Photographic Styles generasi terbaru menghadirkan bukan hanya peningkatan teknologi, tetapi juga kemampuan untuk mereplikasi nuansa foto klasik, termasuk gaya ikonik era 1960-an.
Pamela Chen, Chief Aesthetic Scientist for Camera and Photos Apple, menjelaskan bahwa pengembangan Photographic Styles berfokus pada keseimbangan antara presisi teknologi dan kepekaan artistik. Kemajuan dalam fotografi komputasi memungkinkan iPhone 16 menghasilkan gambar dengan tonal latitude yang luas, memberikan fleksibilitas bagi pengguna dalam menyesuaikan foto sesuai selera.
iPhone 16 dan Sentuhan Klasik Era 60-an
Menurut Pamela Chen, iPhone 16 mampu memberikan kontrol atas kualitas cahaya pada tahap akhir proses pengolahan gambar. Hal ini menghasilkan kualitas gambar yang lebih tinggi dan fleksibel.
Fitur ini memanfaatkan kecerdasan buatan dalam Smart HDR untuk menyempurnakan efek cahaya pada berbagai elemen foto, seperti kulit, rambut, langit, dan pakaian. Pengguna dapat mengubah gaya foto bahkan setelah pengambilan gambar, termasuk saat memotret dengan resolusi 48 megapiksel dalam format HEIF.
Pengguna juga dapat menyalin dan menempelkan gaya antar foto, atau menyesuaikan nilai gaya secara manual untuk konsistensi. Ini memberikan kontrol yang lebih besar atas hasil akhir foto.
Menjelajahi 200 Tahun Sejarah Fotografi
Tim Apple melakukan riset mendalam tentang sejarah fotografi selama 200 tahun. Mereka mempelajari perkembangan, mulai dari proses darkroom pada pertengahan 1800-an hingga kamera digital di era 1990-an.
Riset ini juga menelusuri bagaimana perkembangan teknologi kamera memengaruhi budaya, seni, dan media global. Misalnya, kemunculan kamera portabel mendorong tren mendokumentasikan momen-momen penting. Kamera digital kemudian memfokuskan perhatian pada resolusi dan kecepatan.
Munculnya iPhone pada tahun 2007 mempercepat inovasi kamera dan membuat fotografi lebih mudah diakses. Hal ini meningkatkan jumlah foto yang diambil dan dilihat secara signifikan.
Apple juga melakukan riset global untuk memahami preferensi pengguna. Hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada pengaturan kamera universal yang sesuai untuk semua orang. Preferensi dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti budaya, lokasi, suasana hati, dan bahkan pakaian.
Kendali Kreatif di Ujung Jari
Dari riset tersebut, lahirlah berbagai “Mood Styles” yang terinspirasi dari berbagai gaya fotografi berpengaruh sepanjang masa. Salah satunya adalah “Quiet”, yang terinspirasi dari gaya impresionistik akhir 1800-an.
Gaya “Luminous” menawarkan estetika digital modern dengan warna pastel lembut. Ada pula dua varian hitam-putih: “Stark Black and White” yang terinspirasi gaya dramatis 1960-an, dan “Muted Black and White” yang terinspirasi teknik cetak platinum palladium.
Apple juga memperhatikan personalisasi warna kulit melalui Undertone Styles. Beberapa pilihannya termasuk Amber, Gold, Rose Gold, Neutral, dan Cool Rose. Masing-masing dirancang untuk menyesuaikan dengan berbagai nada kulit.
Pengguna dapat mengatur rendering cahaya dalam foto melalui kontrol D-pad. Pengguna dapat menggeser ke bawah untuk bayangan tajam, atau ke atas untuk detail yang lebih baik di area gelap.
Tujuan utama Photographic Styles adalah untuk memberdayakan pengguna berkreasi dengan cahaya dan warna tanpa harus memahami kontrol teknis yang rumit. Pengguna dapat memotret sesuai dengan apa yang mereka lihat dan bagaimana mereka ingin gambar tersebut terlihat.
Secara keseluruhan, fitur Photographic Styles di iPhone 16 menawarkan kombinasi menarik antara teknologi canggih dan kontrol kreatif yang intuitif, memungkinkan pengguna untuk mengekspresikan diri melalui fotografi dengan cara yang lebih personal dan artistik.