Jejak Legenda Ibrahim Sjarief Assegaf: Hukum & Digital Indonesia

Redaksi

Jejak Legenda Ibrahim Sjarief Assegaf: Hukum & Digital Indonesia
Sumber: Pikiran-rakyat.com

Indonesia berduka atas kepergian Ibrahim Sjarief bin Husein Assegaf, tokoh penting di dunia hukum dan media digital. Suami dari jurnalis Najwa Shihab ini meninggal dunia pada Selasa, 20 Mei 2025, di usia 48 tahun. Kehilangannya dirasakan mendalam oleh keluarga, rekan kerja, dan seluruh komunitas yang mengenal dedikasinya.

Perjalanan Hidup Ibrahim Sjarief: Akademisi, Praktisi Hukum, dan Visioner Digital

Lahir di Surakarta pada 1977, Ibrahim Sjarief dikenal sebagai sosok cerdas dan pekerja keras. Ia menyelesaikan pendidikan sarjana hukum di Universitas Indonesia. Kemudian, ia melanjutkan pendidikan hingga meraih gelar Master of Laws (LL.M) dari University of Melbourne pada 2009.

Pengalamannya sebagai peneliti tamu di Harvard Law School semakin memperkaya wawasannya dalam hukum internasional. Kepakarannya dalam hukum korporasi dan merger & akuisisi membawanya meraih kesuksesan sebagai pengacara senior di Assegaf Hamzah & Partners (AHP).

Di AHP, Ibrahim menangani berbagai kasus besar di sektor keuangan dan korporasi. Kiprahnya berkontribusi besar pada reputasi AHP di kancah nasional dan internasional.

Inovasi Hukum Digital dan Peran Strategis di Justika & Narasi

Ibrahim Sjarief bukan hanya figur di ruang sidang. Ia juga seorang inovator digital di bidang hukum. Ia menjabat sebagai direktur di Justika, sebuah platform daring yang memudahkan akses konsultasi hukum bagi masyarakat.

Melalui Justika, ia berjuang mewujudkan akses keadilan yang demokratis dan merata melalui teknologi. Inovasinya ini telah membantu banyak orang mendapatkan bantuan hukum yang terjangkau dan mudah diakses.

Sebagai Komisaris Utama Narasi, perusahaan media digital yang dibangun bersama istrinya, Najwa Shihab, ia berperan penting dalam strategi dan pengelolaan perusahaan. Meskipun jarang tampil di publik, kontribusinya sangat signifikan dalam pengembangan manajemen dan tata kelola Narasi.

Sosok Pribadi yang Hangat dan Teladan

Di luar kariernya yang gemilang, Ibrahim Sjarief dikenal sebagai sosok ayah dan suami yang penuh kasih sayang. Ia meninggalkan dua anak: Izzat Assegaf dan Namiyah binti Ibrahim Assegaf.

Kehilangan anak ketiganya pada 2011 menjadi ujian berat bagi keluarga, namun ia tetap tegar dan menjadi pilar utama keluarga. Kasih sayangnya kepada keluarga menjadi teladan bagi banyak orang.

Jenazah disemayamkan di rumah duka Jalan Jeruk Purut, Jakarta Selatan. Pemakaman dilangsungkan Rabu, 21 Mei 2025, di TPU Jeruk Purut. Kepergiannya meninggalkan duka yang mendalam bagi banyak orang.

Warisan Tak Ternilai bagi Bangsa

Kepergian Ibrahim Sjarief merupakan kehilangan besar bagi dunia hukum dan media Indonesia. Dedikasi, kerendahan hati, dan visi yang dimilikinya akan selalu dikenang. Ia meninggalkan warisan berupa karya, pemikiran, dan integritas yang tak ternilai.

Ia menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk berkontribusi bagi bangsa. Semoga amal baiknya diterima oleh Tuhan Yang Maha Esa, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Kehilangannya mengingatkan kita akan pentingnya menghargai setiap kontribusi individu untuk kemajuan bangsa.

Also Read

Tags

Topreneur