Ketegangan antara India dan Pakistan meningkat tajam menyusul serangan udara India ke wilayah Pakistan. Serangan yang diklaim sebagai bagian dari Operasi Sindoor ini memicu gelombang video di media sosial, sebagian besar ternyata hoaks.
Pemerintah Pakistan mengklaim telah menembak jatuh sejumlah jet tempur India sebagai balasan. Klaim ini memicu banjir video di media sosial, menampilkan berbagai narasi yang perlu diverifikasi kebenarannya.
Banjir Hoaks di Media Sosial Pasca Serangan Udara India
Berbagai video beredar luas di media sosial, diklaim sebagai bukti serangan udara India dan balasan dari Pakistan. Banyak video ini terbukti palsu, menyesatkan publik tentang situasi sebenarnya di lapangan.
Deutsche Welle (DW) mengidentifikasi beberapa video hoaks yang telah ditonton jutaan kali. Video-video ini menggunakan tagar #OperationSindoor untuk meningkatkan penyebarannya dan menciptakan persepsi publik yang bias.
Salah satu video yang beredar menampilkan rudal yang menghantam sebuah area, dengan klaim sebagai bukti serangan India ke Pakistan. Video ini sebenarnya rekaman serangan rudal Iran ke Israel pada Oktober 2024.
Video lain yang viral menampilkan kejadian di Gaza, diklaim sebagai akibat serangan India. Faktanya, video ini berasal dari kejadian tiga minggu sebelum insiden serangan udara India tersebut.
Propaganda dan Misinformasi dari Kedua Negara
Baik India maupun Pakistan dituduh menyebarkan misinformasi untuk mendukung narasi masing-masing. Propaganda ini bertujuan untuk mempengaruhi opini publik internasional dan memanipulasi persepsi tentang konflik.
DW mencatat sebuah video yang menampilkan jet tempur yang terbakar, diklaim sebagai jet tempur Rafale milik India. Video tersebut sebenarnya memperlihatkan kecelakaan jet tempur Mirage 5 India dalam latihan di Punjab tiga minggu sebelumnya.
Sebuah unggahan di media sosial X dengan jutaan penonton menampilkan klaim jatuhnya jet tempur Rafale dan Su-30 India, serta hancurnya markas brigade. Video ini juga hoaks; yang sebenarnya ditampilkan adalah kecelakaan jet tempur MiG-29 India di Rajasthan pada September 2024.
Selain itu, DW juga mengidentifikasi video adegan pertempuran udara yang dramatis, diklaim sebagai bukti serangan India. Namun, video ini ternyata berasal dari game Arma 3.
Konfirmasi dari Pihak Ketiga dan Perkembangan Terbaru
Meskipun klaim Pakistan tentang jatuhnya jet tempur India masih simpang siur, beberapa informasi dari sumber pihak ketiga mulai bermunculan.
CNN melaporkan bahwa pejabat intelijen Prancis mengkonfirmasi jatuhnya satu jet tempur Rafale India. Namun, jumlah pasti jet tempur India yang jatuh masih dalam penyelidikan.
India sendiri hingga kini masih bungkam mengenai jumlah kerugian yang dideritanya. Pakistan, di sisi lain, terus mengklaim telah menjatuhkan sejumlah besar jet tempur India, termasuk tiga jet Rafale. Versi kejadian yang sebenarnya masih belum jelas dan membutuhkan verifikasi lebih lanjut dari sumber independen yang kredibel.
Perlu diingat, informasi yang beredar di media sosial harus dikonfirmasi kebenarannya sebelum dibagikan lebih lanjut. Perlu kewaspadaan dalam menerima informasi dari berbagai sumber, terutama di tengah konflik yang penuh dengan propaganda dan misinformasi.
Kejadian ini menyoroti pentingnya literasi digital dan kemampuan untuk membedakan informasi yang benar dari hoaks dalam era informasi yang begitu cepat menyebar. Situasi ini membutuhkan kehati-hatian dan sikap kritis dalam mengonsumsi berita.