Topreneur — Budi Gunawan dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) hanya lima hari menjelang berakhirnya masa jabatan Jokowi. Surat Presiden (Surpres) Nomor R51 tertanggal 10 Oktober 2024 perihal Permohonan Pertimbangan Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala BIN menjadi bukti pencopotan tersebut.
Langkah ini menuai kontroversi dan memicu spekulasi di kalangan pengamat politik. Jhon Sitorus, pemerhati sosial politik yang turut membantu memenangkan Jokowi selama dua periode, menilai pencopotan ini sebagai manuver Jokowi untuk menghabisi PDIP.
"Gila, H-5 menjelang lengser masih bermanuver. Benar-benar Jokowi menghabisi PDIP, agar jangan sampai Prabowo punya beban andai tidak jadi bertemu dengan Bu Mega. Apakah Herindra akan jadi kepala BIN paling singkat?" tanya Jhon melalui akun Twitter-nya.
Senada dengan Jhon, Dedi Kurnia, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), menilai pencopotan Budi Gunawan sebagai upaya Jokowi untuk memotong PDIP dengan Prabowo di tengah rencana pertemuan Megawati dengan Prabowo.
"Jokowi enggak mau PDIP masuk ke kabinet Prabowo karena takut kehilangan pamor. Sebab Prabowo pasti lebih mendengar PDIP ketimbang Jokowi," ujar Dedi.
Dedi menambahkan, sejauh ini calon menteri kabinet yang dipanggil Prabowo adalah orang-orang yang loyal kepada Jokowi. Namun, segala kemungkinan bisa berubah mengingat pelantikan para menteri tersebut belum dilakukan.