Banjir di Jakarta Utara: Dua RT di Kapuk Muara Masih Terendam
Pada Rabu pagi, 9 Juli 2025, genangan air masih menggenangi dua Rukun Tetangga (RT) di Kelurahan Kapuk Muara, Jakarta Utara. Kondisi ini dipantau ketat oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta. Ketinggian air dilaporkan mencapai 25-30 sentimeter pada pukul 04.00 WIB.
Meskipun demikian, situasi banjir di Kapuk Muara menunjukkan perbaikan. Pada Selasa pagi, ketinggian air mencapai 65 sentimeter. Genangan di satu RT di Kelurahan Pluit telah surut sepenuhnya.
Banjir Akibat Gabungan Rob dan Hujan Deras
BPBD DKI Jakarta menjelaskan bahwa banjir di pesisir Jakarta Utara disebabkan oleh kombinasi curah hujan tinggi dan fenomena rob (banjir pasang). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini potensi banjir rob yang berlaku dari 4 hingga 13 Juli 2025.
Pasang maksimum air laut yang bertepatan dengan fase Bulan Baru dan Perigee menyebabkan kenaikan air laut di pesisir utara Jakarta. Pintu Air Pasar Ikan bahkan telah berada di status Siaga 2 pada Senin, 7 Juli 2025, pukul 14.00 WIB. Kondisi ini memperparah dampak hujan deras yang turun sebelumnya.
Peningkatan Status Siaga di Beberapa Titik
Sejumlah pos pantau dan pintu air di Jakarta mencatat peningkatan status siaga sebagai respons terhadap peningkatan curah hujan dan rob.
* Pos Pantau Angke Hulu meningkat dari Siaga 3 menjadi Siaga 1 (Bahaya) pada Senin malam.
* Pos Pantau Sunter Hulu naik ke Siaga 2.
* Bendung Katulampa, Pintu Air Manggarai, dan Pintu Air Karet juga mengalami peningkatan status siaga. Peningkatan status siaga ini menyebabkan genangan di beberapa lokasi di Jakarta.
BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memantau dan menangani genangan yang masih tersisa. Koordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga, dan Dinas Gulkarmat dilakukan untuk mempercepat penyedotan air dan memastikan saluran air berfungsi optimal.
Upaya Penanganan dan Koordinasi Antar Instansi
Penanganan banjir melibatkan upaya terpadu dari berbagai pihak. BPBD DKI Jakarta berkoordinasi dengan lurah dan camat untuk memenuhi kebutuhan dasar warga terdampak.
Upaya penyedotan air dilakukan secara intensif agar genangan air dapat surut secepatnya. Kerja sama antar instansi pemerintah daerah dimaksimalkan untuk memastikan penanganan yang efektif dan efisien. Pemerintah juga memastikan ketersediaan bantuan bagi warga terdampak.
Kesimpulan: Pemantauan dan Penanganan Lanjutan
Meskipun genangan di beberapa wilayah Jakarta Utara telah surut, BPBD DKI Jakarta tetap melakukan pemantauan intensif dan penanganan genangan yang masih ada di dua RT di Kapuk Muara. Koordinasi antar instansi pemerintah dan upaya untuk memenuhi kebutuhan warga terdampak terus dilakukan. Kejadian ini menyoroti pentingnya kesiapsiagaan menghadapi potensi banjir rob dan hujan deras di wilayah pesisir Jakarta. Perbaikan infrastruktur dan sistem peringatan dini tetap menjadi fokus utama dalam upaya mitigasi bencana serupa di masa depan.