Kegagalan Timnas Indonesia di Qingdao: Pelajaran Berharga Apa?

Redaksi

Kegagalan Timnas Indonesia di Qingdao: Pelajaran Berharga Apa?
Sumber: Pikiran-rakyat.com

Mimpi Timnas Indonesia meraih kemenangan di China pupus sudah. Skuad Garuda harus mengakui kekalahan tipis 2-1 dari tuan rumah di Stadion Qingdao pada Selasa (15/10). Kekalahan ini terasa pahit, mengingat dominasi permainan yang ditunjukkan Indonesia sepanjang pertandingan.

Meskipun menguasai bola hingga 76 persen dan melepaskan 14 percobaan ke gawang, Timnas Indonesia gagal menuntaskan peluang menjadi gol. Statistik impresif ini justru berbanding terbalik dengan hasil akhir yang mengecewakan. Kegagalan memanfaatkan peluang dan beberapa kesalahan fatal di lini pertahanan menjadi penyebab utama kekalahan ini.

Dominasi Bola Tak Berbuah Kemenangan

Timnas Indonesia menunjukkan permainan yang mendominasi. Upaya menyerang yang gencar terlihat dari penguasaan bola yang tinggi dan banyaknya peluang yang diciptakan.

Namun, ketajaman di depan gawang masih menjadi pekerjaan rumah bagi tim asuhan Shin Tae-yong. Banyaknya peluang emas yang gagal dikonversi menjadi gol menjadi faktor penentu kekalahan.

Kesalahan Fatal di Lini Belakang

Dua gol yang bersarang di gawang Indonesia berawal dari kelengahan lini belakang. Shayne Pattynama kecolongan dalam mengawal bola sehingga memudahkan Behram Abduweli mencetak gol pembuka.

Selanjutnya, kesalahan Mees Hilgers dalam menjaga Zhang Yuning, penyerang yang sering dibandingkan dengan Darwin Nunez, menghasilkan gol kedua China. Dua momen ini menjadi titik balik pertandingan dan menegaskan betapa fatalnya kesalahan sekecil apapun di level kompetisi ini.

Pelajaran Berharga Menuju Piala Dunia 2026

Pelatih Shin Tae-yong mengecam strategi kick and rush yang diterapkan pelatih China, Branko Ivankovic. Strategi tersebut, ironisnya, berhasil membawa China meraih kemenangan.

Kekalahan ini menjadi pelajaran berharga bagi Timnas Indonesia. Meskipun telah menunjukkan kemajuan signifikan dengan mampu bersaing melawan tim-tim kuat seperti Arab Saudi dan Australia, konsistensi dan fokus menjadi kunci yang harus ditingkatkan.

Memperbaiki Ketajaman Serangan

Timnas Indonesia harus memperbaiki penyelesaian akhir. Banyak peluang terbuang sia-sia menjadi masalah yang perlu segera diatasi.

Latihan intensif dan strategi yang tepat diperlukan untuk meningkatkan akurasi dan ketajaman dalam mencetak gol. Hal ini akan sangat krusial dalam menghadapi pertandingan-pertandingan mendatang.

Meningkatkan Kekompakan Pertahanan

Kesalahan individual di lini pertahanan harus diminimalisir. Peningkatan komunikasi dan koordinasi antar pemain belakang sangat penting.

Penguatan mentalitas juga diperlukan agar pemain tidak mudah kehilangan fokus dan membuat kesalahan fatal yang berakibat pada kebobolan.

Pentingnya Konsistensi Permainan

Timnas Indonesia harus menunjukkan performa konsisten dari awal hingga akhir pertandingan. Dominasi di lapangan tidak cukup tanpa diimbangi dengan hasil akhir yang positif.

Kemampuan untuk mempertahankan momentum dan mengontrol pertandingan menjadi faktor penentu dalam meraih kemenangan. Ini membutuhkan latihan fisik dan mental yang optimal.

Perjalanan menuju Piala Dunia 2026 masih panjang. Dengan pertandingan berat melawan Jepang dan Arab Saudi yang menanti, Timnas Indonesia perlu segera melakukan evaluasi dan perbaikan. Kekalahan di Qingdao bukanlah akhir, melainkan titik balik untuk bangkit lebih kuat. Tim harus belajar dari kesalahan, memperbaiki kelemahan, dan terus berjuang untuk mencapai target jangka panjang. Pertandingan ini menjadi pengingat akan pentingnya detail dan konsistensi dalam persaingan level elite Asia.

Also Read

Tags

Topreneur