Topreneur Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Kamdani, baru-baru ini mengungkapkan fakta mengejutkan: harga produk di Indonesia masih mahal karena ketergantungan pada bahan baku impor.
"Kita sudah sampaikan soal produktivitas. Kalau kita berdaya saing harus ada produktivitas, bukan hanya SDM, tapi industri. Karena 70% bahan kita masih impor," ujar Shinta dalam acara Wealth Xpo CIMB Niaga 2024 di Jakarta, Kamis (26/9/2024).
Shinta menekankan bahwa penguatan industri sangat penting untuk meningkatkan daya saing, tidak cukup hanya dengan peningkatan sumber daya manusia (SDM). Produktivitas menjadi kunci utama, dan ketergantungan pada bahan baku impor menjadi penghambat utama.
Fakta mengejutkan lainnya, 70% bahan baku industri di Indonesia berasal dari luar negeri. Hal ini membuat biaya produksi menjadi lebih mahal, dan harga produk lokal pun ikut terdongkrak. Situasi ini semakin diperparah dengan masuknya barang impor yang lebih murah, membuat produk UMKM semakin tertekan.
Industri manufaktur menjadi sektor yang paling terdampak, khususnya sub sektor makanan dan minuman (Mamin), tekstil, dan manufaktur secara umum. Ketergantungan pada impor bahan baku menjadi momok yang harus segera diatasi.