Warga Surabaya, Lukman Arif, baru-baru ini menjadi sorotan publik setelah tindakannya menitipkan ibunya, Siti Fatimah, ke sebuah Griya Lansia di Malang viral di media sosial. Tindakan ini memicu beragam reaksi, dengan sebagian besar publik menilai tindakan tersebut sebagai penelantaran orang tua. Namun, Lukman memberikan klarifikasi terkait keputusannya tersebut.
Dalam penjelasannya, Lukman menekankan bahwa ia bukanlah seorang anak yang tega menelantarkan ibunya. Ia mengaku selama ini menjadi satu-satunya anak yang merawat Siti Fatimah di tengah keterbatasan yang dialaminya.
Kesulitan Ekonomi dan Keterbatasan Perawatan
Lukman mengungkapkan kesulitan ekonomi sebagai alasan utama di balik keputusannya. Ia dan ibunya tinggal menumpang di rumah sepupu di Surabaya.
Keempat bersaudara itu, menurut Lukman, hanya dirinya yang tinggal di Pulau Jawa. Dua saudaranya yang lain tinggal di luar pulau, sementara satu anak lainnya masih menghadapi sejumlah masalah.
Dengan keterbatasan ekonomi dan dukungan keluarga yang minim, Lukman merasa kewalahan merawat ibunya sendirian. Ia tak mampu menyediakan perawatan yang layak bagi ibunya.
Mencari Perawatan Terbaik untuk Ibu
Lukman membantah niatnya untuk menelantarkan ibunya. Ia menegaskan tujuannya menitipkan Siti Fatimah ke Griya Lansia adalah untuk memberikan perawatan terbaik.
Menurutnya, fasilitas dan perawatan di Griya Lansia di Malang jauh lebih memadai dibandingkan yang bisa ia berikan sendiri. Ia percaya ibunya akan mendapatkan perawatan yang lebih baik di sana.
Meskipun menitipkan ibunya, Lukman memastikan ia tetap akan menjenguk dan selalu mengabari ibunya. Ia berharap langkah ini justru akan memberikan Siti Fatimah kehidupan yang lebih nyaman dan terawat.
Viral di Media Sosial dan Tanggapan Publik
Pengelola Griya Lansia Husnul Khatimah di Malang, Arief Camra, mengunggah video proses penerimaan Siti Fatimah ke Griya Lansia tersebut. Video tersebut kemudian viral di media sosial.
Dalam video tersebut, Arief Camra menjelaskan proses serah terima Siti Fatimah dari keempat anaknya. Unggahan ini memicu perdebatan di media sosial tentang kewajiban anak terhadap orang tua.
Meskipun viral dan menimbulkan kontroversi, Lukman berharap publik dapat memahami situasinya. Ia menekankan bahwa keputusan menitipkan ibunya ke Griya Lansia merupakan pilihan terakhir setelah mempertimbangkan segala aspek.
Harapan dan Kesimpulan
Kasus ini menyoroti kompleksitas permasalahan perawatan lansia di Indonesia, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan ekonomi dan dukungan keluarga. Perlu adanya solusi komprehensif untuk mengatasi permasalahan ini, baik dari pemerintah maupun masyarakat.
Kisah Lukman dan ibunya mengingatkan kita akan pentingnya saling mendukung dan memperhatikan anggota keluarga yang lebih tua, terutama dalam konteks kesulitan ekonomi dan kesehatan. Semoga kasus ini dapat menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk lebih peduli dan bijak dalam menghadapi permasalahan serupa.
Meskipun keputusan Lukman memicu pro dan kontra, fokus utama tetaplah pada kesejahteraan Siti Fatimah. Semoga di Griya Lansia, beliau mendapatkan perawatan dan kehidupan yang lebih baik.