Kongklaf Vatikan: 4 Kardinal Terkuat Calon Paus Baru

Redaksi

Kongklaf Vatikan: 4 Kardinal Terkuat Calon Paus Baru
Sumber: Pikiran-rakyat.com

Proses pemakaman Paus Fransiskus telah selesai dilaksanakan pada Sabtu, 26 April 2025. Kepergian pemimpin Gereja Katolik Roma ini menandai dimulainya masa Konklaf, sebuah proses penting untuk memilih penerusnya. Konklaf ini diikuti oleh 135 kardinal dari seluruh dunia.

Persyaratan utama untuk menjadi peserta Konklaf adalah usia di bawah 80 tahun. Hal ini memastikan bahwa pemimpin baru Gereja memiliki energi dan visi untuk masa depan yang panjang.

Proses Pemilihan Paus Baru

Konklaf, proses pemilihan Paus yang baru, dilakukan dengan cara yang sangat terstruktur. Setiap hari, para kardinal melakukan pemungutan suara sebanyak empat kali; dua kali di pagi hari dan dua kali di sore hari.

Pemungutan suara ini berlangsung hingga salah satu kandidat memperoleh dua pertiga suara. Terpilihnya Paus baru ditandai dengan dentang lonceng yang menggema di Basilika Santo Petrus.

Kandidat Kuat Pengganti Paus Fransiskus

Sejumlah nama telah mencuat sebagai kandidat kuat untuk menggantikan Paus Fransiskus. Keempat nama ini mewakili berbagai perspektif dan pengalaman di dalam Gereja Katolik.

Luis Antonio Tagle

Kardinal Luis Antonio Tagle dari Filipina dikenal sebagai sosok yang hangat dan progresif, mirip dengan mendiang Paus Fransiskus. Ia sering disebut sebagai “Fransiskus dari Asia” karena pengaruhnya yang besar di wilayah tersebut.

Peter Turkson

Peter Turkson, Kardinal dari Ghana, merupakan penasehat Paus Fransiskus dalam isu-isu perubahan iklim dan keadilan sosial. Ia menorehkan sejarah sebagai Kardinal pertama dari Afrika Barat.

Peter Erdő

Kardinal Peter Erdő dari Hungaria adalah seorang pakar hukum kanon yang terhormat. Ia dikenal sebagai figur penting di kalangan konservatif Gereja Katolik di Eropa.

Pietro Parolin

Pietro Parolin, Sekretaris Negara Vatikan sejak tahun 2013, dipandang sebagai kandidat moderat. Pengalamannya yang luas dalam diplomasi Vatikan menjadikannya figur yang berpengaruh.

Setelah Pemilihan Paus Baru

Setelah terpilih melalui proses Konklaf, Paus baru akan muncul di balkon Basilika Santo Petrus. Ia akan mengenakan jubah putih dan mengumumkan nama yang akan ia gunakan selama masa kepemimpinannya.

Pengumuman resmi dari pihak Vatikan, “Habemus Papam!” (Kita telah memiliki seorang Paus!), akan menandai berakhirnya Konklaf dan dimulainya era baru bagi Gereja Katolik. Momen ini selalu dinanti dengan penuh harap dan doa dari umat Katolik seluruh dunia.

Pemilihan Paus baru ini merupakan momen krusial bagi Gereja Katolik. Proses Konklaf yang ketat dan penuh pertimbangan memastikan bahwa pemimpin baru akan mampu membawa Gereja menghadapi tantangan global yang kompleks di abad ke-21. Kepemimpinan Paus baru akan sangat berpengaruh pada masa depan Gereja, terutama dalam isu-isu seperti perubahan iklim, keadilan sosial, dan dialog antar agama. Kita berharap Paus baru dapat meneruskan warisan Paus Fransiskus dalam membawa pesan kasih dan harapan bagi seluruh umat manusia.

Also Read

Tags

Topreneur