Kuasai Piutang: Pengertian, Ciri, Jenis & Strategi Pengelolaannya

Redaksi

Kuasai Piutang: Pengertian, Ciri, Jenis & Strategi Pengelolaannya
Sumber: Idntimes.com

Piutang merupakan aspek penting dalam dunia bisnis dan akuntansi. Ia mewakili uang yang masih harus diterima oleh seseorang atau entitas bisnis dari pelanggan atas barang atau jasa yang telah diberikan. Memahami piutang, baik definisi, ciri-ciri, jenis, maupun bentuk pernyataannya, sangat krusial untuk pengelolaan keuangan yang sehat.

Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang piutang, mulai dari pengertian dasar hingga berbagai jenis dan bentuk pernyataannya. Dengan pemahaman yang komprehensif, Anda dapat mengelola piutang dengan lebih efektif dan meminimalisir risiko kerugian.

1. Memahami Pengertian Piutang

Secara sederhana, piutang adalah uang yang dapat ditagih dari seseorang atau entitas. Dalam konteks bisnis, piutang merujuk pada tagihan kepada pelanggan atas penjualan barang atau jasa yang belum dibayar.

Dalam akuntansi, piutang dikenal dengan istilah Account Receivable (AR). AR merupakan transaksi akuntansi yang mencatat penjualan kredit atau hutang yang belum dilunasi.

Piutang usaha biasanya memiliki jangka waktu pelunasan paling lama satu tahun, sesuai kesepakatan awal. Namun, praktiknya seringkali melebihi jangka waktu tersebut.

2. Ciri-Ciri Utama Piutang

Beberapa ciri utama yang membedakan piutang dari jenis transaksi lainnya meliputi tanggal jatuh tempo, suku bunga, dan nilai jatuh tempo.

Tanggal Jatuh Tempo: Ini adalah batas waktu pelunasan piutang yang telah disepakati. Umumnya, perusahaan menetapkan jatuh tempo antara 30-90 hari, namun bisa lebih lama.

Suku Bunga: Banyak piutang dikenakan bunga sebagai kompensasi atas penundaan pembayaran. Besaran bunga bervariasi, biasanya antara 5-10 persen, dan ditentukan berdasarkan perjanjian awal.

Nilai Jatuh Tempo: Ini adalah total jumlah yang harus dibayarkan pada tanggal jatuh tempo, termasuk pokok piutang dan bunga. Keterlambatan pembayaran seringkali dikenai denda tambahan.

3. Jenis-Jenis Piutang yang Perlu Diketahui

Piutang diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yang masing-masing memiliki karakteristik dan metode pencatatan tersendiri.

Piutang Usaha (Trade Receivable): Ini adalah piutang yang timbul dari penjualan barang atau jasa dalam kegiatan operasional bisnis utama. Jangka waktu pelunasannya relatif singkat, biasanya 1-2 bulan.

Wesel Tagih (Promissory Note): Merupakan piutang yang dibuktikan dengan surat wesel tagih, suatu instrumen tertulis yang berisi janji pembayaran sejumlah uang pada tanggal tertentu. Jangka waktunya umumnya lebih panjang daripada piutang usaha.

Piutang Lainnya (Other Receivables): Kategori ini mencakup semua jenis piutang selain piutang usaha dan wesel tagih, misalnya piutang bunga, piutang pajak, atau piutang dari transaksi non-operasional.

4. Berbagai Bentuk Pernyataan Piutang

Pernyataan piutang digunakan untuk mencatat dan melacak kewajiban debitur. Ada beberapa bentuk pernyataan piutang yang umum digunakan.

Pernyataan Saldo Akhir Bulan: Bentuk paling sederhana, hanya mencantumkan saldo piutang pada akhir bulan.

Pernyataan Satuan: Lebih detail, mencakup saldo awal bulan, mutasi kredit dan debit, dan saldo akhir bulan.

Pernyataan Saldo Berjalan dengan Rekening Konvensional: Mirip dengan pernyataan satuan, namun dengan format dan cara pencatatan yang berbeda.

Pernyataan Faktur yang Belum Dibayar: Mencantumkan daftar faktur yang belum dilunasi, beserta tanggal faktur dan nominalnya.

Memahami piutang secara menyeluruh sangat penting untuk kesehatan keuangan bisnis. Pengelolaan piutang yang baik, termasuk pemahaman akan jenis dan bentuk pernyataannya, akan membantu bisnis Anda meminimalisir risiko kerugian dan meningkatkan arus kas.

Also Read

Tags

Topreneur