Lawatan Presiden RI Prabowo Subianto ke Eropa baru-baru ini telah meningkatkan citra dan pengaruh Indonesia di mata dunia. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya saat berada di Bandara Orly, Paris, Prancis pada Selasa (15/7).
“Tentunya ini berarti Indonesia semakin diperhitungkan dan sangat amat berpengaruh di dunia global,” tegas Teddy. Pernyataan ini menekankan dampak positif kunjungan tersebut terhadap posisi Indonesia dalam percaturan global.
Kunjungan ke Belgia: Terwujudnya IEU-CEPA
Salah satu hasil signifikan dari lawatan Presiden Prabowo adalah kesepakatan atas Indonesia-Uni Eropa Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA). Perjanjian ekonomi komprehensif ini telah lama dinantikan, mengingat negosiasinya yang alot sejak tahun 2016.
Proses negosiasi IEU-CEPA telah berlangsung selama bertahun-tahun, melalui 19 putaran perundingan. Kesepakatan ini diharapkan akan membuka peluang besar bagi peningkatan kerjasama ekonomi antara Indonesia dan Uni Eropa.
“Populasi Eropa sekitar 700 juta, berarti ini membuka seluas-luasnya hubungan antara Indonesia dan Eropa di segala macam bidang,” jelas Teddy. Angka tersebut menggambarkan potensi pasar yang sangat besar bagi produk-produk Indonesia.
Dampak positif IEU-CEPA bagi perdagangan Indonesia diyakini akan sangat signifikan. Salah satu keuntungan utamanya adalah penghapusan tarif ekspor Indonesia ke Uni Eropa. “Intinya kesepakatan itu adalah adanya tarif ekspor Indonesia saat ini menjadi nol, dari sebelumnya ada yang 10 persen, 20 persen, sekarang menjadi nol,” ungkap Teddy.
Kehadiran di Bastille Day 2025: Sejarah Baru Bagi Indonesia
Kunjungan Presiden Prabowo ke Prancis juga menorehkan sejarah baru bagi Indonesia. Beliau diundang sebagai tamu kehormatan dalam perayaan Bastille Day 2025 oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Undangan khusus ini merupakan suatu kehormatan bagi Indonesia. Teddy menyebutkan bahwa dalam satu dekade terakhir, hanya sedikit kepala negara yang mendapatkan kehormatan tersebut. “Kemudian ini bukan setiap tahun ada tamu negara lain yang diundang dan anda dapat lihat dalam 10 tahun terakhir ada dua kepala negara besar yang diundang. Tahun 2017 ada Presiden Trump, kemudian Tahun 2023 ada Perdana Menteri Modi dari India,” jelasnya.
Lebih lanjut, partisipasi kontingen Indonesia dalam parade militer Bastille Day sebagai defile pembuka semakin meningkatkan kebanggaan nasional. “Kemarin jutaan pasang mata melihat langsung kegagahan, kehebatan dari prajurit-prajurit tentara nasional Indonesia, militer Indonesia, secara langsung di sana tampil dan sangat amat membanggakan,” ujar Teddy dengan bangga.
Secara keseluruhan, kunjungan Presiden Prabowo ke Eropa telah menghasilkan berbagai capaian penting bagi Indonesia, baik di bidang ekonomi maupun diplomasi. Hal ini menunjukkan peningkatan peran dan pengaruh Indonesia di kancah internasional. Keberhasilan tersebut menandai babak baru dalam hubungan Indonesia dengan Uni Eropa dan Prancis khususnya.
Kehadiran Indonesia di panggung internasional semakin diperhitungkan, membuka jalan bagi kerjasama yang lebih luas dan menguntungkan di masa depan. Kunjungan ini menjadi bukti nyata komitmen Indonesia dalam memperkuat hubungan bilateral dan multilateral untuk kepentingan nasional.