Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuasin, Sumatera Selatan, resmi memiliki gedung konveksi baru. Peresmian ini menandai langkah nyata dalam optimalisasi program pembinaan kemandirian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Gedung tersebut diharapkan dapat meningkatkan keterampilan para narapidana dan mempersiapkan mereka untuk kembali berintegrasi dengan masyarakat setelah menjalani masa pidana.
Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Sumatera Selatan dalam memberdayakan WBP. Kemenkumham Sumsel secara konsisten mendorong satuan kerjanya untuk meningkatkan program pembinaan, termasuk pelatihan keterampilan vokasi yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja.
Pembinaan Keterampilan Konveksi untuk Warga Binaan
Lapas Kelas IIA Banyuasin meresmikan gedung konveksi pada Kamis, 25 Juli 2023. Peresmian dilakukan oleh Kepala Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Banyuasin dan disaksikan oleh berbagai pihak terkait, termasuk perwakilan dari Dhafin Konveksi Palembang, SMA Plus Negeri 2 Banyuasin, Hidroponik Center Palembang, Dinas Sosial, dan SMK Unggul Banyuasin III.
Kehadiran gedung konveksi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi WBP. Fasilitas ini akan digunakan untuk pelatihan dan produksi garmen, sehingga memberikan kesempatan bagi para narapidana untuk mempelajari keterampilan baru dan menghasilkan produk yang bernilai ekonomis.
Kepala Lapas Kelas IIA Banyuasin, Jhony H Gultom, menyampaikan rasa syukurnya atas peresmian gedung tersebut. Ia menekankan pentingnya pemanfaatan gedung ini secara optimal untuk mengembangkan keterampilan warga binaan.
Gedung konveksi dilengkapi dengan peralatan yang memadai. Peralatan tersebut disediakan dan akan dibimbing oleh Seksi Kegiatan Kerja Kabupaten Banyuasin, memastikan pelatihan yang berkualitas bagi para WBP.
Dukungan dari Berbagai Pihak dan Harapan untuk Masa Depan
Peresmian gedung konveksi ini mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak. Kerjasama antar instansi dan lembaga pendidikan berperan penting dalam keberhasilan program ini.
Keterlibatan pihak swasta seperti Dhafin Konveksi Palembang diharapkan dapat memberikan pelatihan dan pengetahuan praktis kepada para WBP. Sementara, kerjasama dengan sekolah kejuruan akan membantu memberikan dasar pendidikan yang kuat dan terstruktur bagi mereka.
Kemenkumham Sumsel Bangga dan Dorong Lapas Lain untuk Tiru Sukses
Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sumsel, Dr. Ilham Djaya, menyampaikan rasa bangga atas pencapaian Lapas Banyuasin. Ia berharap langkah ini dapat menjadi inspirasi bagi lapas lain di Sumatera Selatan untuk meningkatkan program pembinaan bagi WBP.
Ilham Djaya menambahkan bahwa program pembinaan keterampilan ini sangat penting. Tujuan utama adalah agar WBP memiliki kepercayaan diri, produktif, dan memiliki kemampuan untuk hidup mandiri setelah bebas nanti. Kesiapan mereka untuk kembali berintegrasi ke masyarakat menjadi prioritas utama.
Program pembinaan kemandirian yang komprehensif ini mencakup pelatihan keterampilan, konseling, dan pembinaan mental spiritual. Dengan pembekalan yang memadai, diharapkan para WBP dapat menjadi anggota masyarakat yang produktif dan bertanggung jawab setelah menyelesaikan masa pidananya.
Keberhasilan Lapas Kelas IIA Banyuasin dalam menghadirkan gedung konveksi ini menjadi contoh nyata bagaimana program pembinaan WBP dapat diimplementasikan secara efektif. Dengan dukungan dan kerjasama yang sinergis, diharapkan program serupa dapat direplikasi di lapas-lapas lain di seluruh Indonesia, memberikan kesempatan kedua bagi para narapidana untuk memperbaiki diri dan berkontribusi positif bagi masyarakat. Program ini bukan hanya sekedar pelatihan keterampilan, tetapi juga investasi untuk membangun masyarakat yang lebih baik.
