Solo, kota budaya yang kaya akan kulinernya, menyimpan pesona tak hanya dalam bangunan bersejarah dan kerajinan batiknya. Di balik hiruk-pikuk kota, terdapat jajanan tradisional yang mampu menggugah selera dan membangkitkan nostalgia, yaitu Lenjongan.
Camilan murah meriah ini telah ada sejak zaman penjajahan Belanda dan hingga kini tetap eksis, menjadi bukti kekayaan kuliner Jawa yang lestari. Rasanya yang lezat dan beragam pilihan isinya menjadikan Lenjongan sebagai jajanan yang wajib dicoba saat berkunjung ke Solo.
Sekilas Mengenal Lenjongan, Jajanan Tradisional Khas Solo
Lenjongan bukanlah sekadar satu jenis makanan, melainkan perpaduan beragam jajanan tradisional Jawa dalam satu wadah. Ini yang membuatnya unik dan menarik.
Kombinasi tekstur dan rasa yang beragam inilah yang membuat Lenjongan begitu istimewa. Bayangkan, kenyalnya cenil, legitnya klepon, dan gurihnya grontol dalam satu pincuk.
Satu pincuk Lenjongan umumnya berisi gendar, klepon, sawut, jongkong, gatot, getuk, tiwul, cenil, ketan hitam, ketan putih, dan grontol (jagung rebus). Semua disusun rapi dan ditaburi kelapa parut serta gula merah cair.
Keunggulan Lenjongan: Harga Terjangkau dan Bahan Alami
Salah satu daya tarik Lenjongan adalah harganya yang sangat terjangkau. Dengan harga sekitar Rp 3.000 per bungkus, Anda sudah bisa menikmati berbagai macam jajanan.
Keunggulan lainnya adalah penggunaan bahan-bahan alami tanpa pengawet atau pewarna buatan. Singkong, ketan, dan jagung menjadi bahan utama, memastikan kesehatan dan keamanan pangan.
Kemurahan harga tidak mengurangi kualitas rasa dan kesehatannya. Ini menjadikannya pilihan camilan yang ideal bagi seluruh kalangan.
Sensasi Kuliner dan Cara Menikmati Lenjongan
Cara penyajian Lenjongan yang unik menambah daya tariknya. Disajikan dalam pincuk daun pisang, aroma khas daun pisang menambah cita rasa tradisional.
Setiap suapan menghadirkan sensasi tekstur yang berbeda; ada yang kenyal, lembut, legit, hingga sedikit kasar. Perpaduan rasa manis dan gurih pun sangat pas.
Penggunaan pincuk daun pisang bukan hanya estetis, tetapi juga menambah aroma khas dan pengalaman kuliner yang autentik. Menikmati Lenjongan selayaknya merasakan sentuhan budaya Jawa.
Anda dapat memilih sendiri isian Lenjongan sesuai selera. Suka yang kenyal? Pilih cenil atau klepon. Ingin yang lebih mengenyangkan? Gatot atau tiwul bisa jadi pilihan.
Tidak ingin repot memilih? Cukup sampaikan kepada penjual untuk mencampur semua isian. Anda akan merasakan pengalaman kuliner yang tak terlupakan.
Mencari Lenjongan di Solo sangat mudah. Pasar tradisional seperti Pasar Gede dan Pasar Legi merupakan tempat yang tepat untuk menemukannya. Para penjual biasanya menjajakan Lenjongan di pagi dan sore hari.
Selain pasar tradisional, Lenjongan juga sering dijual di pinggir jalan, terutama di kawasan wisata atau acara-acara tradisional. Jadi, jangan sampai melewatkan kesempatan untuk mencicipinya.
Lenjongan lebih dari sekadar jajanan; ia merupakan bagian dari sejarah dan budaya kuliner Kota Solo. Keberadaannya yang bertahan hingga kini menunjukkan pesona kuliner tradisional yang mampu bersaing dengan zaman.
Dengan harga terjangkau, cita rasa yang menggugah selera, dan bahan-bahan alami, Lenjongan layak menjadi suvenir kuliner yang tak terlupakan dari Solo. Jangan ragu untuk mencobanya!