Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, baru-baru ini mengumumkan rencana perpanjangan jam operasional sejumlah fasilitas publik, termasuk perpustakaan dan museum. Langkah ini disambut positif oleh para pencinta buku dan komunitas literasi di Jakarta.
Sebelumnya, perpustakaan di Jakarta umumnya tutup pada pukul 15.00 WIB. Rencana perpanjangan jam operasional hingga pukul 22.00-23.00 WIB ini merupakan bagian dari program 100 hari kerjanya di bidang pendidikan.
Respon Positif dari Komunitas Literasi
Indonesia Book Party, salah satu komunitas buku terkemuka di Jakarta, memberikan apresiasi terhadap rencana ini. Mereka menyebut kebijakan tersebut sebagai “oasis” bagi para pelajar, pekerja, dan pencinta ilmu yang membutuhkan ruang tenang untuk membaca.
Public Relations Indonesia Book Party, Fatio Nurul Efendi, menjelaskan bahwa perpanjangan jam operasional memberikan akses yang lebih luas bagi masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas publik, khususnya perpustakaan.
Akses yang Lebih Luas untuk Masyarakat
Banyak warga Jakarta yang hanya memiliki waktu luang setelah bekerja atau kuliah. Perpanjangan jam operasional perpustakaan memungkinkan mereka untuk belajar, berdiskusi, atau sekadar membaca dengan nyaman.
Fatio menekankan pentingnya perpustakaan sebagai pusat literasi yang inklusif, bukan hanya sekadar tempat penyimpanan buku. Ia berharap perpustakaan dapat menjadi tempat kegiatan literasi yang lebih hidup.
Harapan untuk Perpustakaan yang Lebih Inklusif
Selain perpanjangan jam operasional, Fatio berharap perpustakaan dapat menyelenggarakan berbagai kegiatan literasi, seperti diskusi, pemutaran film edukatif, dan pelatihan keterampilan.
Ia juga menginginkan perpustakaan menjadi ruang temu bagi komunitas dari berbagai usia dan latar belakang. Hal ini akan menjadikan perpustakaan sebagai pusat kegiatan yang lebih dinamis dan bermanfaat bagi masyarakat.
Lebih dari Sekadar Perpustakaan
Konsep perpustakaan sebagai pusat kegiatan literasi yang inklusif ini selaras dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan minat baca dan akses terhadap ilmu pengetahuan di kalangan masyarakat.
Dengan menyediakan berbagai program dan kegiatan yang menarik, perpustakaan dapat menarik minat lebih banyak pengunjung dan menjadi tempat yang lebih hidup dan bermakna bagi masyarakat Jakarta.
Perpanjangan Jam Operasional Fasilitas Publik Lainnya
Selain perpustakaan, Pramono Anung juga berencana memperpanjang jam operasional taman-taman di Jakarta hingga 24 jam. Museum-museum di Jakarta juga akan dibuka lebih lama dari sebelumnya.
Langkah ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk menciptakan keadilan di bidang pendidikan dan menyediakan akses yang lebih merata bagi seluruh warga Jakarta terhadap fasilitas publik.
Secara keseluruhan, rencana perpanjangan jam operasional perpustakaan dan fasilitas publik lainnya di Jakarta ini merupakan langkah positif yang mendapatkan sambutan baik dari masyarakat. Dengan akses yang lebih luas dan program yang lebih beragam, diharapkan perpustakaan dapat berperan lebih besar dalam meningkatkan literasi dan kualitas hidup warga Jakarta.